kotatuban.com – Bupati Tuban Fathul Huda meminta kepada warga Kecamatan Soko dan Kecamatan Rengel yang memiliki tanah di samping aliran Bengawan Solo untuk merelakan tanahnya dibeli oleh Pemerinah Kabupaten (Pemkab) Tuban, Kamis (01/03).
”Kita meminta kepada warga yang memiliki tanah disekitar tanggul untuk bisa bekerjasa dengan pemerinah,” ujar Bupati Huda.
Menurutnya, untuk pembangunan tanggul pembatas Bengawan Solo dengan pemukiman warga saat ini masih berjalan ditempat. Pasalnya, masih banyak warga yang menolak tanahnya untuk dibebaskan. Selain itu, ada juga warga yang menaikkan harga tanah jauh dari harga yang ditentukan aprisal.
”Kami meminta kepada warga untuk menjual tanahnya dengan harga yang wajar, karena ini demi kebaikan kita bersama. Dan jangan sampai banjir tahunan yang disebabkan luapan Bengawan Solo ini tidak terjadi lagi,” ungkapnya.
Bupati Huda menargetkan tanggul Bengawan Solo yang memiliki panjang sekitar 20 kilometer tersebut dapat terselesaikan dalam dua tahun kedepan. ”Kita targetkan pembangunan tanggul Bengwan Solo dapat selesai dalam dua tahun kedepan,” tandasnya.
Diketahui, banjir akibat luapan Bengawan Solo pada tahun 2018 ini menggenangi empat kecamatan di Tuban, Kecamatan Soko, Relengel, Plumpang, dan Kecamatan Widang. Selain itu, juga menggenangi kurang lebih 286 hektar sawah. (duc)