
kotatuban.com – Bupati Tuban Fathul Huda meminta aparat menindak tegas pengedar brosur atau selebaran yang berisi provokatif. Hal itu disampaikan Bupati Fathul Huda menanggapi maraknya brosur atau selebaran provokatif yang beredar di masjid – masjid.
“Siapa pun orangnya atau lembaga yang menyebarkan berita provokatif ditindak secara tegas,” ungkap Bupati Fathul Huda, Rabu (10/08).
Sebelumnya, hal itu juga sudah disampaikan Bupati Fathul Huda saat silaturrahmi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Pendopo Kabupaten Tuban, Selasa (09/08) kemarin.
Hal itu ditegaskan kembali, karena kondisi Tuban yang kondusif , terusik karena selebaran yang berisi pertentangan dan kebencian antar umat beragama. “Kita harus waspada, jangan sampai terjadi pertentangan dan perpecahan umat antar agama di wilayah kita,” terang Bupati Huda.
Menurutnya, secara sekilas selabaran tersebut seperti isi khutbah dan memakai dalil. Namun, isinya kurang baik (provokatif, red) dan menilai pemerintah ini tidak sah serta tidak harus diikuti.
“Saya pernah menemukan sendiri selebaran tersebut di masjid Agung Tuban. Isinya bahwa pemerintahan ini tidak sah dan tidak harus dikuti, sehingga kita harus waspada,” tegas bupati.
Sejak itu, bupati telah memerintahkan agar selebaran provokatih yang diedarkan di masjid-masjid dihentikan. Namun, kini selebaran itu malah disebarkan di di jalan – jalan oleh sekolompok orang.
“Kita telah meminta Satpol PP bertindak tegas jika mengetahui selebaran itu beredar lagi. Karena dapat mengganggu kondusifitas daerah,” jelas Bupati Tuban.
Sementara itu, Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpo) Tuban, Aguk Waluyo Raharjo, mengatakan bahwa kegiatan silaturahmi ini untuk mewujudkan kerukunan umat beragam. Sehingga dapat menciptakan suasana kondusif dan aman dalam rangka mendukung program pemerintah ke depan.
“Selan itu, kegiatan ini untuk deteksi dini terkait permasalahan yang ada. Salah satunya juga selebaran provokatif juga perlu kita waspadai agar terwujud kerukunan umat beragam,” pungkasnya. (yit)