kotatuban.com – Bupati Tuban Fathul Huda menyayangkan adanya beras miskin (Raskin) yang dibagikan kepada masyarakat Kabupaten Tuban. Seperti halnya yang terjadi di Dusun Widengan, Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding.
”Saya sangat menyayangkan dengan masih adanya beras yang tidak layak konsumsi beredar kepada masyarakat,” ungkap Bupati Huda saat dikonfirmasi kotatuban.com, Rabu (18/11) melalui ponselnya.
Menurutnya, walaupun Badan Urusan Logostik (Bulog) bersedia mengganti beras tak layak kosumsi yang diperoleh masyarakat dengan beras yang bagus, namun masyarakat tetap di rugikan dengan penggantian tersebut. Pasalnya, beras tersebut tertunda untuk dimasak. Padahal, beras tersebut oleh masyarakat miskin sudah dibutuhkan untuk dimakan.
”Beras ini kan sudah ditunggu-tunggu masyarakat miskin untuk dimakan. Jika yang didapatkan jelek dan kemudian ditukar ke bulog inikan butuh waktu lagi. Untuk itu, bulog harus meneliti terlebih dahulu sebelum beras tersebut didistribusikan layak kosumsi atau tidak,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Beras Miskin (Raskin) tak layak kosumsi masih beredar dikalangan warga miskin Kabupten Tuban. Kali ini Raskin tak layak kosumsi diterima oleh Pujiati (31) warga Dusun Widengan, Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding.
Ibu rumah tangga tersebut mengaku beras yang didapat dari pemerintah dengan tebusan Rp 2 ribu perkilo tersebut berbau apek, hancur, dan ada kutunya. Sehingga, beras tersebut tidak bisa langsung dikosumsi. Lantaran beras yang didapat sudah seeprti tepung, dan banyak kutu yang harus dibersihkan sebelum diolah.
”Kalau mau dimasak harus dibersihkan dulu dan dicampur dengan beras yang beli di pasar. Supaya bisa dimakan,” terang Pujiati. (duc)