oleh

Bupati Tuban Rombak Pejabat Struktural

kotatuban.com – Bupati Tuban Fathul Huda melakukan perombakan besar-besaran kepada pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban. Mutasi jabatan untuk pejabat eselon II hingga pejabat eselon IVB tersebut dilaksanakan di Pendopo Krido Manunggal Tuban, Rabu (28/12).
Bupati Huda dalam sambutannya mengatakan, mutasi dan pelantikan jabatan baru pada kali ini diikuti sebanyak 777 pegawai, mulai eselon II hingga eselon IVB. Prosesi pelantikan ini merupakan dalam rangka pemenuhan pembentukan Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) yang baru. Sehingga, mutasi dan pelantikan tersebut sangat penting karena pada 2017 nanti akan mulai diberlakukan.
”Suasana baru ini sangat penting, sebab SOTK baru akan dimulai pada awal 2017 nanti. Sehingga, membutuhkan formasi baru untuk menjalankan program-program pemerintah,” ungkapnya.
Menurutnya, mutasi dan pelantikan pejabat struktural tersebut jangan sampai disalah artikan. Pada intinya proses mutasi merupakan bagian dari penyegaran bagi seluruh pegawai di lingkungan Pemkab Tuban. Bahkan, mutasi ini juga sebagai ajang promosi karena ada beberapa jabatan yang kosong.
”Kita berharap jangan sampai ada yang beranggapan bahwa yang dilantik atau mendapatkan tempat strategis hanya kroni atau orang terdekat bupati. Saya tidak ada niatan seperti itu, siapa saja yang kerja dan inovasinya bagus dan eselon mencukupi maka mereka akan berhak mendapatkan jabatan yang pantas,” ujar Bupati Huda.
Bupati yang telah menjabat dua periode tersebut menyampaikan, jangan sampai dilingkungan organisasi atau dinas terkait terdapat kesenjangan sehingga membuat suasana tidak harmonis. Pemimpin yang berada di atas harus saling menghargai yang ada dibawah. Jangan merasa pemimpin yang paling benar. Tetapi, berfikirlah bagaiaman pemimpin ini dapat ngemong anaknya. Begitu sebaliknya sebagai anak buah juga harus patuh kepada pimpinan selama itu tidak melnggar aturan. Sehingga, dari situ akan muncul saling melengkapi dengan satu sama lain.
”Pemimpin harus membuka telinga selebar-lebarnya, mau menerima masukan dari bawahan maupun masyarakat dan jangan sekali-kali merasa paling benar,” pungkasnya. (duc)