oleh

Bupati Tuban Terima Penghargaan Pembina Tagana Berprestasi Tingkat Nasional

kotatuban.com  – Bupati Tuban Fathul Huda menerima Penghargaan Pembina Tagana (Taruna Siaga Bencana) Berprestasi Tingkat Nasional dari Kemensos RI, Sabtu (28/9/2017).

Penghargaan diserahkan langsung Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI, Harry Hikmat saat kegiatan Apel Siaga Bencana dan peluncuran Kawasan Siaga Bencana (KSB) Gunung Bromo tempat acara  Puncak Jambore Tagana Nasional dan Baksos tahun 2019 di Lautan Pasir Bromo, Probolinggo.

Penghargaan ini diberikan karena Bupati Tuban, karena  dinilai telah memberi perhatian lebih pada Tagana di Kabupaten Tuban. Selain itu, mendorong terciptanya kesadaran mitigasi bencana dan penanganan kondisi kedaruratan di Kabupaten Tuban.

Tidak hanya itu, anggota Tagana Kabupaten Tuban juga memperoleh penghargaan sebagai Tagana Teladan Nasional tahun 2019 yang diberikan kepada Moh. Zainuri.

Turut hadir pada kegiatan ini, Gubernur Jawa Timur; Wagub Bengkulu; Wagub Aceh; pejabat di Kemensos RI; Bupati dan Walikota se-provinsi Jawa Timur; Bupati dan Walikota dari sejumlah wilayah di Indonesia; Kepala Dinsos Jatim dan Kepala Dinsos Kabupaten/Kota se-Jawa Timur.

Harry Hikmat mengatakan kegiatan Jambore Tagana dan Baksos ini untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas penanggulangan bencana di Indonesia.

“Kegiatan ini juga menjadi wadah para relawan kebencanaan di Indonesia dan ASEAN bertemu untuk berbagi pengalaman dan proses belajar bersama dari setiap karakteristik bencana dan budaya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Harry menjelaskan pada acara ini juga digalakkan gerakan menanam pohon. Setiap anggota Tagana menyemai 100 bibit pohon.

“Dengan jumlah Tagana Jawa Timur sebanyak 1.600 personel sehingga terkumpul sebanyak 160 ribu bibit pohon,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan terima kasih kepada seluruh Tagana atas totalitas dan pengabdian dalam menjalankan tugasnya. Salah satunya penanganan banjir bandang di Jawa Timur beberapa waktu lalu.

Gubernur Khofifah mengungkapkan berbagai kegiatan diadakan Tagana untuk saling memberi kehidupan atau dalam bahasa jawa dikenal dengan istilah ‘Urip Iku Urup, Urup Kang Manguripi’.

Pemprov Jatim juga bekerja sama dengan negara Jepang kaitannya dengan Trauma Healing Equipment. Kerjasama ini dimaksudkan untuk semakin peningkatan kualitas Tagana secara kelembagaan maupun individual. Juga untuk mendorong capaian indeks pelayanan yang semakin kuat, terukur, dan efektif.

Gubernur Jatim perempuan pertama ini mengajak  masyarakat dan  Tagana untuk senantiasa menjaga kelestarian lingkungan. Salah satunya menggiatkan penanaman pohon dan mengurangi penggunaan plasti pada aktivitas sehari-hari.

Kawasan Bromo Tengger Semeru menjadi salah satu anugerah Allah SWT. Di lokasi ini juga akan dicanangkan Kawasan Siaga Bencana (KSB) berbasis kewilayahan.

Bupati Tuban, Fathul Huda mengungkapkan rasa syukur dan bangga serta ucapan terima kasih kepada semua pihak atas penghargaan yang diraih. Prestasi yang diraih Pemkab Tuban ini merupakan hasil kerja keras serta sinergi dari semua instansi dan stakeholder terkait.

“Penghargaan ini kami dedikasikan untuk seluruh masyarakat Kabupaten Tuban. Khususnya kepada Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan Tagana Kabupaten Tuban, kami sampaikan terimakasih atas hasil kerja kerasnya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang mitigasi bencana,” tuturnya. .

Bupati Huda berharap penghargaan dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Di samping itu, penghargaan tersebut juga menjadi motivasi bagi OPD lainnya untuk terus meraih prestasi terbaik di bidang masing-masing.

Untuk diketahui, Kementerian Sosial menggelar Jambore Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Bakti Sosial Tingkat Nasional dengan tema “Tagana Menjaga Alam”, pada 25-28 September 2019 di beberapa wilayah di Jawa Timur, yaitu Surabaya, Pasuruan dan Probolinggo. Kegiatan ini diikuti 1.600 Tagana seluruh Indonesia, dan beberapa anggota perwakilan ASEAN Malaysia, Brunei Darussalam, dan Myanmar; perwakilan NGO lokal, NGO internasional, Perwakilan Kampung Siaga Bencana (KSB), Pilar-pilar Sosial, dan relawan kebencanaan lainnya. (ims)