kotatuban.com – Teka-teki hilangnya Choirul Amin (28) Anak Buah Kapal (ABK) tanker MT Providen akhirnya terkuak. Terangnya tragedi terbakarnya MT Providen di pantai Tanjung Awar-awar, Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, pada, Jumat (24/1) lalu tersebut terkuak setelah jenazah Choirul Amin ditemukan nelayan di perairan laut Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Selasa (28/1) dini hari.
Choirul Amin merupakan salah satu pekerja di PT Manunggal Jaya yang menjadi subcon PT Pertamina, dia bekerja di PT tersebut sejak satu tahun yang lalu. Dia bekerja menjadi Mooring Gang atau pekerja yang bertugas memasang pipa minyak penghubung dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) ke kapal tanker yang akan mengisi minyak.
Pria yang baru menikah sekitar lima bulan tersebut saat terjadinya kebakaran MT Providen bersama 25 ABK lainnya didalam kapal tanker tersebut. ”Menurut keterangan dari tim SAR dan Pertamina, saat sudah ada percikan api di kapal tersebut kapten kapal sudah menyuruh ABK untuk berkumpul. Kemudian kapten kapal menghubungi Polairut, tak selang beberapa lama Polairut datang menggunakan Tak Boat. Saat proses evakuasi dari kapal tanker ke Tak Boat itulah Choirul Amin terjebur di laut,” ujar, Wandoyo menceritakan kronologi kejadian kejadian tersebut kepada kotatuban.com.
Menurutnya, kemungkinan saat itu Choirul Amin panik. Pasalnya, saat evakuasi tersebut hanya menggunakan tambang yang dihubungkan antara kapal tanker ke Tak Boat. Saat proses perpindahan itu, kemungkinan pegangan tangan Choirul Amin terlepas dari tambang tersebut. Karena omabak saat itu besar korban langsung terbawa arus laut. ”Kurang lebih begitu kronologi kejadianya setelah keluarga melihat foto-foto dan keterangan dari Pertamina dan tim SAR,” pungkasnya. (duc)