Kotatuban.com – Setelah satu bulan lebih Kabupaten Tuban bertahan di zona orange, saat ini Bumi Wali kembali berstatus zona merah Covid-19 atau resiko tinggi penularan virus corona.
Status zona merah didapatkan Bumi Wali Tuban setelah terjadi lonjakan kasus Covid-19 selama satu Minggu terakhir. Kondisi zona merah itu dibenarkan Endah Nurul Komariyati, Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas Percepat Penanganan Covid-19 Kabupaten Tuban.
“Ya, saat ini Tuban kembali masuk zona merah,” jawab Endah Nurul Komariyati ketika ditanya terkait status zona merah Kabupaten Tuban, Selasa (15/12).
Menurutnya, kembalinya Tuban ke zona merah karena rendahnya kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan (Prokes) menjadi pemicu utama melonjaknya kasus virus corona. Sehingga, Satgas mengajak masyarakat untuk tetap mematuhi Prokes dalam menjalankan segala aktivitas sehari-hari guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Kita terus mengajak masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Diantaranya, 3 M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) dilaksanakan dengan benar. Masker yang dipakai menutup hidung dan mulut tidak dibuka atau diturunkan,” tegas Endah.
Sebatas diketahui, berdasarkan data sebaran kasus Covid-19 di Tuban, kenaikan satu minggu terakhir di mulai sejak Senin, (7/12), jumlah kumulatif kasus virus corona sebanyak 867 orang. Kemudian, Selasa, (8/12), jumlah orang yang terpapar Covid-19 kembali naik menjadi 890 kasus. Pada Rabu, (9/12), jumlah kumulatif terkonfirmasi Covid-19 bertambah menjadi 928 kasus.
Keesokan harinya kembali bertambah menjadi 975 kasus dengan sembuh 667, dirawat 206, meninggal 102 orang, Kamis (10/12). Tak berhenti disitu, pada Jumat (11/12), angka kumulatif terkonfirmasi positif Covid-19 tembus diangka 1024 kasus. Kemudian kembali naik lagi menjadi 1079 kasus, di Sabtu, (12/12).
Setelah itu, Minggu, (13/12), mengalami lonjakan orang yang terpapar Covid-19 menjadi 1144 kasus. Lalu pada, Senin, (14/12), jumlah kasus terkonfirmasi menjadi 1162 kasus, dengan rincian sembuh 710 orang, dirawat 336 orang, dan meninggal 116 orang. (duc)