kotauban.com-Penyakit Demam Berdarah (DB) terus bermunculan hingga memaksa Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban melakukan foging agar penyakit yang disebar nyamuk Aides Aigepty itu tidak semakin meluas, seperti foging yang dilakukan di Desa Margomulyo, Kecamatan Kerek. Sebab, di wilayah tersebut dilaporkan ada sejumlah warganya yang dinyatakan positif terkena DB.
Menurut petugas Pemberantasan, Penanggulangan Penyakit dan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan, Kabupaten Tuban, M Arif Afandi, daerah tersebut secara total akan mendapatkan foging setelah sebelumnya beberapa anak dilaporkan terjangkit DB.
Bahkan satu anak berusia sekitar empat tahun bernama Andrian Zaris, harus dilarikan ke rumah sakit karena trombositnya drop. Selain itu satu anak lain bernama Dea Ferlianti juga mengalami demam tinggi dan diindikasikan DB.
“Sebelumnya memang ada laporan, yakni anak Pak Slamet, dan menurut keterangan warga sini anak itu dibawa ke rumahsakit,” kata Arif Afandi.
Dia menjelaskan, sesuai aturan, foging haruss dilakukan dalam radius 100 meter dari pusat penderita DB. Apalagi setelah satu anak tersebut positrif DB. Beberapa orang juga dilaporkan mengalami demam tinggi sehingga langkah pencegahan dengan memberantas nyamuk melalui foging langsung dilakukan.
Dilokasi, sejumlah petugas foging nampak melakukan penyempriotan asap pembasmi nyamuk di sudut-sudut rumah warga dan lokasi-lokasi yang ditengarai sebagai tempat bersembunyi nyamuk DB, seperti got dan tanaman warga.
“Foging sebenarnya hanya memberantas nyamuk, namun jentik nyamuk masih aman. Makanya selain melakukan foging kita juga minta warga tidak lupa menjaga kebersihan dengan melakukan tiga M, yakni menguras, mengubur barang bekas dan menutup penyimpanan air,” papar Afandi.
Sementara itu, petugas Puskesmas Kecamatan Kerek, Elmiatun membenarkan jika dua anak tersebut telah masuk catatan medis puskesmas, keduanya memang didiaknosa DB.
“Dua itu memang sudah masuk catatan di Puskesmas kami sebagai penderita DB,” katanya.
Elmiatun mengaku, selain melaporkan kepada dinas kesehatan untuk melakukan foging. Puskesmas juga telah melakukan sosialisasi dan pembagian serbuk Abate geratis untuk memutus mata rantai perkembangan nyamuk.
“Sebenarnya yang lebih efektif itu pemberantasan jentiknya, kemaren kami juga sudah membagikan bubuk abate ke warga disini,” terang Elmiatun. (kim)