kotatuban.com – Debat perdana Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2024 yang digelar di Graha Unesa, Surabaya, pada Jumat, (18/10) berlangsung menarik meski penuh ketegangan. Debat yang mengusung tema “Transformasi Sosial dan Peningkatan Produktivitas Sumber Daya Lokal untuk Kesejahteraan Masyarakat Jawa Timur,” dihadiri oleh tiga pasangan calon.
Dari pengamatan kotatuban.com, pasangan Incumbent, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak tampil percaya diri dengan memaparkan capaian-capaian mereka selama menjabat serta rencana kebijakan ke depan, khususnya terkait pengentasan kemiskinan dan pembangunan infrastruktur yang merata.
Dalam sesi debat yang berlangsung selama dua jam, Khofifah menekankan pentingnya pembangunan yang inklusif untuk daerah-daerah tertinggal, terutama wilayah Madura yang sering dianggap termarjinalkan. Ia memaparkan program pembangunan yang telah dijalankan, seperti peningkatan akses air bersih dan perbaikan jalan. “Kami telah memperluas akses infrastruktur, khususnya untuk daerah yang sebelumnya sulit dijangkau. Ini adalah komitmen kami untuk memastikan seluruh warga Jawa Timur dapat menikmati fasilitas yang sama,” ujar Khofifah.
Emil Dardak, yang mendampingi Khofifah dalam debat tersebut, mengangkat isu peningkatan pendidikan vokasional dan pengembangan UMKM sebagai prioritas utama mereka untuk mengurangi kesenjangan ekonomi. Emil mengungkapkan bahwa peningkatan keterampilan kerja melalui program vokasi telah memberikan hasil nyata dalam meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal. “Kami ingin memperluas kesempatan bagi pemuda-pemudi Jawa Timur untuk mendapatkan pelatihan kerja yang relevan dengan kebutuhan industri,” tegas Emil.
Sementara itu, pasangan lain dalam debat ini juga menyuarakan kritik terhadap kebijakan Khofifah-Emil, terutama terkait masih adanya ketimpangan ekonomi di beberapa daerah. Namun, Khofifah dengan tenang menanggapi kritik tersebut dengan mengedepankan data yang menunjukkan penurunan tingkat kemiskinan dan peningkatan akses layanan publik di berbagai daerah selama masa jabatannya.
Debat ini menjadi salah satu ajang penting bagi para kandidat untuk memperkuat posisi mereka menjelang Pilkada Jawa Timur yang akan digelar pada November 2024. Berbagai isu krusial seperti birokrasi, lingkungan, dan pembangunan daerah diperdebatkan dengan penuh argumentasi dan data, menunjukkan kesiapan masing-masing pasangan dalam menghadapi tantangan yang ada di Jawa Timur.
Dengan debat perdana ini, Khofifah-Emil berharap dapat mempertahankan dukungan dari pemilih melalui program-program strategis yang mereka tawarkan untuk lima tahun ke depan. (co)