oleh

Dekranasda Tuban Ikuti Pameran “Kriya Dekranasda Jatim”

kotatuban.com – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Tuban mengikuti pameran “Kriya Dekranasda Jatim”. Kegiatan tersebut dalam rangka memperingati hari jadi Jawa Timur yang ke-38, Jumat (16/03).

Kegiatan yang digelar di Atrium Mall Grand City Surabaya dilakukan untuk pertama kalinya dengan tujuan memberikan wadah bagi para pengrajin ekonomi kreatif Jawa Timur. Pameran kerajinan tersebut dibuka oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, didampingi Ketua Dekranasda Jawa Timur, Nina Soekarwo.

Ketua Dekranasda Kabupaten Tuban Qodiriyah Fathul Huda, mengharapkan selalu mendapat bimbingan dan perhatian dari Dekranasda Jatim dan juga Dekranas pusat terutama dalam mengembangkan kerajinan dikabupaten Tuban terutama kain tenun gedog Tuban.

Di tahun 2017 yang lalu industri batik gedog Tuban telah mendapat apresiasi yang baik oleh Dekranas, dan sempat ditampilkan di Pameran Kriya Nusa pada acara Rapat Kerja Nasional Dekranas di Jakarta.

”Harapannya selalu mendapat bimbingan untuk mengembangkan industri UMKM di Kabupaten Tuban,” ujarnya saat mengunjungi Stan pameran dari Kabupaten Tuban yang ikut dalam Kriya Dekranasda Jatim ini.

Dalam sambutannya Ketua Dekranasda Jatim yang biasa di sapa Bude Karwo mengungkapkan bahwa jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar yakni 261 juta orang lebih atau sekitar 40 persen jumlah penduduk ASEAN merupakan pasar yang pasti (captive market).

”Perdagangan antar daerah kita selalu surplus, ini membuktikan produk kita punya daya saing. Jika kita bisa menguasai pasar dalam negeri pasti kita bisa survive menguasai pasar internasional, apalagi masyarakat Jatim kreatif dan inovatif,” papar Bude Karwo.

Selain menyelenggarakan pameran, Dekranasda Jatim juga fokus dalam peningkatan kualitas SDM, kualitas produk, membantu akses permodalan bagi perajin, serta memfasilitasi sertifikasi Hak Atas Kekayaan Intelektual/HAKI.

Selama 2017, Dekranasda Jatim bekerjasama dengan berbagai instansi terkait telah memfasilitasi UKM dan IKM Jatim. Diantaranya, menyelenggarakan bimtek kepada 520 UKM dan IKM bidang kerajinan batik tulis warna alam, pengembangan produk kulit dan alas kaki, serta peningkatan mutu bordir. Juga, melakukan pengembangan kewirausahaan bagi 170 perajin produk sulam handicraft dan batik gedog, serta memfasilitasi pelaksanaan ISO, SNI, HAKI, bagi 847 UKM dan IKM.

Bude Karwo menambahkan, bahwa keberadaan Dekranasda mempunyai tugas menggali, melindungi, mengembangkan dan mempromosikan potensi industri kecil dan industri kreatif mampu digerakkan mulai tingkat desa hingga perkotaan di wilayah Jawa Timur.

”Dengan tujuan agar masyarakat yang mempunyai keahlian dan kreativitas tersebut bisa terangkat ekonominya serta bisa sejahtera kehidupannya. Bisa dikatakan, cukup berhasil dan bisa terus berkesinambungan dari tahun ke tahun mampu bertahan serta bisa meningkat,” pungkasnya. (duc)