oleh

Desa Sugihan Miliki 32 H Kebun Klengkeng

kotatuban.com – Bibit klengkeng berasal dari bantuan Kementrian Pertanian pada tahun 2017 serta kegigihan dan ketelatenan sekelompok tani Ngudi Tirto Makmur, di Desa Sugihan, Kecamatan Merakurak,akhirnya berbuah manis. Kurang lebih seluas 32 hektar tanaman klengkeng yang berada di desa yang berdekatan dengan pabrik PT Semen Indonesia tersebut sudah panen.

Ketua kelompoknya tani desa setempat, Makmur Witono mengatakan, dari satu batang pohon klengkeng tersebut saat ini bisa menghasilkan hampir 20 hingga 40 kilogram buah. Dengan bertambahnya usia produktivitas pohon buah klengkeng itu juga semakin meningkat.

Dari luasan lahan tegalan yang ditanam sejak 2017 ini yang sudah hampir 6000 ribu lebih bibit pohon klengkeng.

“Memang bantuan bibit yang sebelumnya dari pemerintah pusat ini, buah yang dihasilkan mempunyai ketebalan daging dan rasanya yang manis,” kata Makmur Witono kepada awak media, Kamis (28/3).

Dalam pelaksanaannya, kelompok tani menggandeng profesor Prakoso untuk dijadikan konsultan perkebunan. Mulai dari penanaman, pemupukan dan memahami psikologi kontruksi tanah diajarkan. Tak hanya itu, untuk mempermudah pemasaran dari hasil buahnya,juga mengajak pihak swasta Gianyar dari PT. Wijaya Fruits agar para petani tak kesulitan dalam memasarkannya.

Sementara Dirjen Holtikultural Kementerian Pertanian, Yanti saat dikonfirmasi di lokasi panen pertama ini mengatakam, bantuan APBN yang diberikan sejak dua tahun sebelumnya dapat dimanfaatkan maksimal oleh para petani. Karena, anggaran dari negara ini keluar hanya satu kali saja. Namun, tak banyak yang berhasil, dan hasilnya bisa dihitung oleh jari.

“Kami berharap budidaya klengkeng di Desa Sugihan ini akan semakin berkembang, dan saya yakin dengan adanya kebun klengkeng ini kita dapat mengurangi impor klengkeng. Selama ini kita masih impor klengkeng salah satunya dari Filipina,” ujarnya.

Masih ditempat yang sama, Kepala Desa Sugihan,Warsito, buah klengkeng yang dikembangkan petani tergolong buah klengkeng super, sebab rasa buahnya betul-betul manis dan daginggingnya tebal.

“Kami mengharapkan dari petani terus semangat untuk membuktikan kesuksesan hasil pertanian di desa Sugihan. Luas lahan 32 hektar diajukan sertifikasi sehingga resmi dijadikan kebun klengkeng,” harap Warsito. (rto)