kotatuban.com – Sebagai langkah konkret one agency one inovation, Muspika Soko, Kabupaten Tuban, Jawa Timur bersama stake holder terkait langsung menanam 3.000 pohon di Sendang Ngerong, Desa Gununganyar, Kecamatan Soko. Sendang yang berjarak 5 kilometer (Km) dari Lapangan Minyak dan Gas Bumi (Migas) Mudi, Blok Tuban tersebut sangat potensial untuk dikembangkan.
“Tanam pohon kali ini sebagai langkah awal setelah peresmian Sendang Ngerong,” ujar Camat Soko, Suwito, usai acara tanam, Rabu (25/01).
Sebagai camat baru di wilayah Migas Mudi, Suwito memproyeksikan sendang seluas 0,7 hektar ini ke depannya dapat menarik minat wisatawan. Dua langkah konkret yang telah dilakukan yakni, menormalisasi sendang menggunakan dana APBD 2016, dan pemerataan lapangan menggunakan Dana Desa (DD) periode lalu.
Untuk tahun 2017 ini, Muspika bersinergi dengan perangkat desa untuk mengembangkan lokasi wisata. Harapannya setelah dikembangkan, masyarakat setempat lebih mandiri dan menambah pundi-pundi kas desa.
Diantara rencana pengembangan sendang mulai, pembuatan kolam renang anak-anak dan dewasa. Dilengkapi sarana prasarana bermain anak-anak serupa mainan sepeda air.
“Untuk mewujudkan bumi perkemahan Soko, Muspika juga memiliki planing menambah sarana outbond,” imbuh mantan Camat Grabagan.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Tuban, Didit Sulistiadi, mendukung upaya Muspika mengembangkan potensi alam yang terletak tidak jauh dari industri Migas. Selain dari APBD, Pemda bakal bersinergi dengan operator Blok Tuban, Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB P-PEJ) untuk meningkatkan sarana prasana sendang.
“Setiap potensi desa harus dikembangkan untuk kemakmuran masyarakat,” imbuh pria yang juga menjabat ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Tuban untuk lima tahun ke depan.
Lebih dari itu, sesuai branded Bumi Wali (sebutan lain Tuban) sekitar wisata Sendang Ngerong juga ada makam aulia yang potensi dikembangkan. Serupa makam Mbah Gendu, Pangeran Suroyudo, dan Mbah Abdul Qodir.
Perlu diketahui, acara yang diinisiasi Muspika bersama Karang Taruna (Kartar) Soko ini melibatkan Pemda, perusahaan Migas, LSM, instansi pendidikan, maupun masyarakat setempat. (yit)