kotatuban.com – Ada yang menarik pada proses perdamaian para penambang pasir di bantaran Bengawan Solo Desa Ngadirejo dan Desa Kanorrejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban dengan penambang pasir yang ada di Desa Kanor, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro.
Dua kubu penambang pasir yang sejak sekitar satu bulan terakhir bersitegang karena dipicu lantaran rebutan wilayah tambang, kini berkomitmen melakukan deklarasi damai. Dan proses perdamaian tersebut dilakukan diatas perahu dan ditengan sungai Bengawan Solo.
Yang mana perwakilan para penambang pasir dari tiga desa yang sebelumnya rebutan lahan tambang pasir itu hadir untuk menandatangani kesepakatan bersama. Kegiatan deklarasi damai tersebut juga dihadiri oleh masing-masing Kepala Desa (Kades) dan Muspika Kecamatan Rengel, Tuban serta Mupika Kecamatan Kanor, Bojonegoro.
”Sebelumnya mereka sempat bersitengang terkait dengan lokasi penambangan di sini. Karena saling bersitegang akhirnya kita mediasi dengan melakukan musyawarah untuk mencari titik temu,” terang Kapolsek Rengel Polres Tuban, AKP Musa Bakhtiar, Rabu (19/04).
Menurutnya, proses mediasi tersebut harus dilakukan sampai beberapa kali, pasalnya dari masing-masing pihak sempat harus tarik ulur terkait lokasi penambangan pasir yang ada di pinggir bengawan Desa Kanor, Bojonegoro itu. Bahkan untuk mencegah bentrokan, aktivitas penambangan pasir di wilayah tersebut berhenti lebih dari satu bulan.
”Ini memang butuh waktu proses lama dalam melakukan musyawarah. Akhirnya dengan proses musyawarah ada titik temu dan kesepakatan bersama,” ungkapnya.
Menurutnya, diantara poin dari kesepakatan itu adalah warga Desa Nadirejo dan Kanorejo, Kecamatan Rengel boleh menambang pasir yang diklaim ikut wilayah Desa Kanor, Kecamatan Kanor, Bojonegoro. Namun ada pembatasan dari masing-masing desa itu hanya boleh mengoperasikan 5 perahu saja setiap hari.
”Kita lakukan acara daklarasi di tengah bengawan ini agar semua pihak sama-sama mematuhi apa yang menjadi kesepakatan. Yang jelas, kami berpesan bagi para penambang pasir ini juga memperhatikan lingkungan dan menjaga keselamatan tanggul bengawan,” pungkasnya. (duc)