oleh

Dihadang Warga Penertiban Sumur Tua Lancar

Penertiban sumur tua di Dusun Gegunung, Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan
Penertiban sumur tua di Dusun Gegunung, Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan

kotatuban.com – Meski telah dilakukan penghadangan oleh puluhan warga dari penambang tradisional, penertiban sejumlah lokasi dan peralatan tambang sumur tua di lapangan Gegunung, Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Tuban berlangsung lancar, Selasa (09/08).

Dalam penertiban tersebut petugas kepolisian berhasil menertibkan sebanyak tiga lokasi dari penambangan sumur yang masih beroperasi. Meski demikian penambang juga sempat menolak saat peralatan tambang mereka akan ditertibkan.

Data yang dihimpun beritajatim.com, petugas gabungan itu menertibkan tiga lokasi sumur tua yang selama ini minyaknya masih terus dilakukan ekplorasi secara tradisional. Tiga titik tambang sumur tua itu masing-masing sumur 6, sumur 9 dan sumur 10 dari beberapa sumur tua yang ada di lapangan itu.

“Kita melakukan tindakan penertiban dari beberapa lokasi sumur tua peninggalan belanda ini. Yang mana lokasi sumur tua ini akan diambil alih oleh Aneka Tambang,” terang Kapolres Tuban, AKBP Fadly Samad.

Kapolres menyatakan, jika penertiban itu baru dilakukan sekarang lantaran mencegah adanya bentrok dengan warga. Sebelum melakukan penertiban itu telah dua kali sosialisasi dan juga melakukan perbaikan jalan menuju lokasi tambang yang biasa dilalui warga masyarakat.

“Untuk melakukan penertiban ini kita telah melakukan tahap sosialisasi terlebih dahulu sudah sejak dua bulan sebelumnya,” sambungnya.

Pada saat melakukan penertiban di lokasi sumur 6 petugas sempat bersitegang dengan pemilik sumur yang menolak untuk ditertibkan. Dua orang penambang dari sumur minyak itu nekad memanjat tower yang digunakan menarik minyak dan tidak mau turun.

“Ada sebagian dari masyarakat melakukan penghadangan. Setelah kita berikan pengertian akhirnya mengerti,” sambung Fadly Samad, saat berada di lokasi sumur tua itu.

Setelah beberapa menit, dua penambang yang memanjat tower itu akhirnya bersedia untuk turun. Mereka melakukan aksi tersebut lantaran sebagai protes dan menuntut kepada pihak pengelola yakni Perusahaan Daerah (PD) Aneka Tambang untuk tetap mempekerjakan mereka. (yit)