kotatuban.com – Jembatan penghubung di are pelabuhan khusus (Pelsus) milik PT Semen Holcim, di Desa Glondonggede, Kecamatan Tambakboyo, putus sepanjang 150 meter.
Putusnya jembatan itu dikarenakan ditabrak kapal tongkang bermuatan batu bara. Kapal itu lepas kendali dan menghantam jembatan karena tingginya gelombang air laut.
“Putusnya jalan pelabuhan milik PT. Semen Holcim itu ditabrak kapal Tongkang, dan putus sepanjang sekitar 150 meter,” kata Joko Ludiono Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, Rabu(23/1).
Ia menjelaskan, kejadian itu bermula ketika kapal Tongkang bermuatan batu bara milik Semen Indonesia akan bersandar, tetapi tiba-tiba terbawa arus lantaran gelombang air laut tinggi, Selasa malam, (22/1) sekitar pukul 21.00 Wib. Kondisi itu membuat tongkang lepas kendali hingga menghantam jembatan sampai putus.
“Saat itu ada 16 orang pekerja yang terjebak di ujung pelabuhan, dan semua berhasil diselamatkan,” tambah Joko Ludiono.
Sementara itu, demi keselamatan, saat ini operasional di pelabuhan milik Holcim itu ditutup sementara. Hal itu disampaikan Indriani Siswati, Corporate Communication East Java dan East Indonesia PT Holcim Indonesia Tbk.
“Kegiatan operasional di area pelabuhan khusus diputuskan dihentikan sementara demi alasan keamanan,” ungkap Indriani Siswati.
Menurutnya, proses perbaikan akan segera diidentifikasi. Serta Manajemen PT Holcim Indonesia Tbk segera menyiapkan alternatif solusi untuk memastikan tetap berjalannya proses operasional dan distribusi semen kepada para pelanggan dengan tetap melakukan komunikasi berorientasi solusi dengan para pihak terkait.
“Holcim Indonesia akan terus senantiasa membangun komunikasi yang positif dan hubungan baik dengan para pemangku kepentingannya untuk memastikan kegiatan operasional yang berkelanjutan, dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar dengan mempertimbangkan kearifan lokal dan tata kelola perusahaan yang baik,” jelas Indri panggilan akrabnya.
Lebih lanjut, terkait kondisi itu ia menyampaikan, PT Holcim Indonesia senantiasa berkomitmen menjalankan bisnis dan operasional dengan memastikan kesehatan dan keselamatan bagi karyawan, kontraktor, dan warga masyarakat di sekitar lingkungan operasional. Salah satunya, dengan mematuhi seluruh peraturan dan hukum yang berlaku, serta manajemen lingkungan yang berkelanjutan.
“Kondisi cuaca yang buruk dan angin kencang (force major) menyebabkan terputusnya tali tali kapal di area Pelabuhan Khusus (Jetty) Holcim. Kegiatan operasional di area pelabuhan khusus diputuskan dihentikan sementara demi alasan keamanan. (rto)