oleh

Dikirim ke Luar Jawa Penyebab Mahalnya Cabai Tuban

kotatuban.com– Banyaknya cabai petani Tuban yang dikirim ke luar Jawa maupun luar daerah lain menyebabkan pasokan di pasar lokal menjadi berkurang, sehingga, harganya pun menjadi mahal. Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Dinas Perekonomian dan Pariwisata (Disperpar) Kabupaten Tuban, Farid Achmadi, menanggapi mahalnya harga cabai di pasaran.

Farid menjelaskan, Kabupaten Tuban sebenarnya adalah daerah produsen cabai. Sehingga tidak mungkin mengalami kelangkaan atau kekurangan pasokan. Namun, tingginya permintaan keluar daerah dengan harga yang lebih tinggi rupanya membuat tengkulak maupun petani cabai lebih banyak menjual hasil cabainya ke luar daerah.

“Logikanya tidak mungkin, kita ini daerah pemasok, bukan mendatangkan.  Cuma, situasinya saat in  cabai yang ada di Tuban, banyak yang ke luar jawa, sehingga pasar lokal banyak kekurangan cabai, makanya  harganya menjadi tinggi,” terang Farid.

Disampaikan Farid, cabai asal Kabupaten Tuban banyak dikirim ke daerah luar Jawa,  terutama di Indonesia bagian timur. Selain itu juga dikirim ke Kalimantan dan  Sulawesi .

” Itu memang sudah menjadi mekanisme pasar, di satu sisi konsumen merasa diberatkan dengan mahalnya harga cabai, tapi di sisi lain petani  cabai senang karena mereka bisa memperoleh keuntungan,” sambung Farid.

Meski pengiriman cabai ke luar daerah membuat pasokan di pasar lokal mengaami kelangkaan, hingga mengakibatkan  harga cabai tinggi, Dinas Perekonomian tidak dapat menekan para petani maupun para tengkulak untuk tidak mengirim cabai keluar daerah.

”Kami tidak dapat melakukan hal itu. Apalagi, harga cabai itu bersifat fluktuatif, sekarang bisa harganya tinggi tapi besok bisa anjlok di level yang paling rendah.  Saat seperti ini, istilahnya mereka pecah celengan mas, harga cabai mahal mereka bisa untung,” imbuh Farid.

Seperti diberitakan, harga cabai rawit dipasaran masih berada di level Rp60.000 per kilogram.  Padahal harga komuditi lain sudah berangsur turun seperti bawang merah dan bawang putih yang harganya berkisar antara Rp10.000 hingga Rp12.000 perkilogram. (kim)