
kotatuban.com-Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tuban keluarkan peringatan dini cuaca ekstrim yang berpotensi angin kencang dan ombak tinggi di laut utara Pulau Jawa. Nelayan di sepanjang garis pantau utara Kabupaten Tuban pun dihimbau waspada. Bahkan, jika untuk sementara tidak melaut demi keselematan mereka.
“Nelayan sebenarnya lebih mengerti, tanpa kami keluarkan peringatan sekalipun. Jika cuaca kurang baik mereka pasti tidak melaut. Gelombang laut di Tuban memang kurang baik, makanya kami mengimbau agar melayan sementara ini tidak melaut,” terang Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Tuban, Sunarto, Jumat (17/1).
Berdasarkan prakiraan cuaca yang diterima Dinas Perikanan dan Kelautan dari Badan Meterologi, Kimatologi dan Geofisika (BMKG) Perak Surabaya, perairan laut utara Pulau Jawa Timur akan dilalui angin barat daya menuju barat laut dengan kecepatan 32 KNOT, yang berpotensi berawan, angin, hujan dan gelombang tinggi antara 2,5 meter hingga 5 meter. “Cuaca seperti sekarang ini disebut nelayan sebagai angin barat atau baratan, biasanya berlangsung 1 hingga 2 minggu, kemudian normal dan terjadi lagi berulang hingga Maret,” kata Sunarto.
Seperti diberitakan sebelumnya, cuaca ekstrim di Tuban menyebabkan sebagian besar nelayan tidak melaut. Dari total nelayan di pesisir Tuban mulai Kecamatan Bancar hingga Palang, sebanyak 18.551 nelayan dengan 3.187 armada (perahu) hanya 10 persen saja yang berani melaut, itupun di bibir pantai (dipinggir) dengan radius tidak lebih dari 1 kilo meter.
Selain terhentinya aktifitas melaut, sejumlah perahu milik nelayan Kelurahan Karangsari, Kota Tuban juga dilaporka rusak akibat berbenturan dngan perahu lainya saat di parkir di pinggir pantai karena dihantam ombak tinggi. Akibatnya nelayan terpaksa menelan kerugian hingga jutaan rupiah. (kim)