kotatuban.com-Empat Rukun Tetangga (RT) di Kelurahan Sukolilo, Kecamatan Kota, Kabupaten Tuban, mendapatkan penyemprotan foging dari Diaas Kesehatan (Dinkes) Tuban. Foging yang dilakukan Dinas Kesehatan itu menyusul sejumlah temuan kasus demam berdarah (DB) di kelurahan tersebut. Empat RT tersebut masing masing RT 01,02,03 rukun warga (RW) 01 dan RT 3 RW 02.
Petugas Pemberantasan, Penanggulangan Penyakit dan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan, M Arif Afandi mengatakan, daerah tersebut secara total akan mendapatkan foging setelah sebelumnya beberapa anak di kelurahan tersebut dilaporkan terjangkit demam berdarah. Bahkan satu anak yang diketahui bernama Maulina Wujayanti (9) trombisitnya drop dan harus mendapat rujukan ke surabaya karena gigitan nyamuk aides aidepty (nyamuk DB).
“Sesuai aturan, foging itu haruss dilakukan dalam radius 100 meter dari pusat penderita DB. Namun, untuk pencegahan kami akan melakukan foging menyeluruh sesuai permintaan warga,” terang Afandi, Sabtu (23/8).
Adapun penyemprotan asap foging dilakukan di gang-gang sempit, gorong-gorong yang menjadi persembunyian nyamuk, serta kebun warga Kelurahan Sukolilo.
“Gang-gang sempit dan semak serta kebun milik warga kita sisir, untuk diasapi foging,” sambung Afandi.
Namun demikian, lanjutnya, foging tidak membasmi nyamuk secara total, sebab jentik nyamuk hanya dapat diberantas dengan cara menjaga kebersihal lingkungan serta melakukan aksi pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Untuk itu warga tetap harus menjaga kebersihan agar nyamuk tidak berkebang biak.
“Perlu diingat bahwa foging hanya membasmi nyamuk yang terbang, artinya jentik nyamuk tidak mati. Untuk itu perlu kesadaran masyarakat setelah foginig ada langkah lanjutan berupa pemberantasan sarang nyamuk dengan tiga M (3M), menguras, menutup, dan mengubur barang bekas yang dapat menampung air,” jelas Afandi.
Selain melakukan foging, Dinas Kesehatan juga memberikan sosialisasi, serta membagikan bubuk abate utuk ditaburkan di tempat penampungan air milik warga.
Bowo, salah seorang warga Sukolilo mengaku, cukup resah dengan penyebaran DB di lingkunganya, apalagi beberapa bulan lalu ada seorang bayi positif DB meninggal dunia.” DB memang mengkhawatirkan mas, makanya setelah foging, sore nanti warga sepakat melakukan kerja bakti bersih lingkungan,” kata Bowo. (kim)