oleh

Dinas Pendidikan Siapkan 20 SMP untuk Siswa Inklusi

Kasi Kurikulum
Kasi Kurikulum Bidang Pendidikan SMP/SMA/SMK Diknas Tuban, Heni Indriana

kotatuban.com-Untuk mewujudkan pendidikan yang berkeadilan, pemerintah tahun ini mulai menyediaan guru pendamping bagi pelajar berkebutuhan khusus (Inklusi). Guru pendamping itu disiapkan di 20 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di masing-masing kecamatan se Kabupaten Tuban.

Kasi Kurikulum Bidang Pendidikan SMP/SMA/SMK Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Kabupaten Tuban, Heni Indriana, mengatakan, seluruh sekolah SMP di 20 kecamatan yang ada telah disiapkan untuk memberikan pendidikan dan pendampingan bagi anak inklusi. Sejumlah tenaga pembimbing juga telah disiapkan guna menunjang program penidikan tersebut.

“Seluruh sekolah tingkat SMP di Kabuaten Tuban, yakni satu sekolah di setiap kecamatan sudah untuk memberikan bimbingan bagi anak atau siswa yang memiliki kebutuhan khusus,” kata Heni.

Dia menjelaaskan, pembimbing tersebut akan memberikan pendampingan bagi anak inklusi untuk menerima materi pelajaran dari guru di kelas bersama murid normal lainya. Dengan satu orang guru dalam satu kelas membimbing maksimal tiga murid.

“Jadi ini tidak dipisahkan, atau kelas khusus inklusi, namun, siswa yang bersangkutan tetap mengikutii pelajaran bersama anak-anak lainya. Hanya saja siswa inklusi dikelas saat mengikuti pelajaran akan dibimbing oleh guru khususnya, yang juga ada dalam satu kelas itu,” papar Heni.

Diharapkan, dengan program ini siswa inklusi tetap memperoleh pendidikan. Orang tua siswa tidak perlu menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah khusus (SLB), untuk tetap memperoleh pendidikan yang layak.

“Karena pendidikan adalah hak bagi setiap anak, termasuk mereka (Inklusi). Makanya program ini diharapkan mampu membantu mereka yang berkebutuhan khusus,” harapnya.

Ditambahkanya, pada tahun pertama ini, meski 20 sekolah menengah pertama di Tuban telah disiapkan, baru dua sekolah yang mendapatkan murid inklusi, yakni SMPN 6 Tuban dan SMPN 2 Rengel.

“Baru ada dua sekolah, yakni SMPN 6 sama SMPN 2 Rengel. Namun demikian tetap kami siapkan. Kita akan lakukan studi banding untuk menunjang dua sekolah yang telah menerima murid inklusi itu,” imbuhnya. (kim)