oleh

Dinkes Keluarkan Edaran Waspada Mers

kotatuban.com-Dinas kesehatan Jawa Timur keluarkan edaran waspada suspect middle east respiratory (Mers). Edaran tersebut menyusul banyaknya kasus yang terjadi di sejumlah negara,  termasuk Negara Arab yang sering dikunjungi warga Indonesia untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, dr Syaiful Hadi mengatakan, edran tersebut dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Jawa Timur untuk seluruh kabupaten dan kota yang ada di wilayah tersebut termasuk Kabupaten Tuban.

Surat edaran (SE) bernomor 443.33/5052/101.2/2014 berisikan himbauan tentang siap siaga kasus Mers, yang kemudian akan di sampaikan di seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Pouskesmas) yang ada di Tuban.

“Edaranya kami terima  minggu lalu, dan edaran ini selanjutnya akan kami sampaikan ke seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Tuban,” kata dr Saiful.

Selanjutnya, tidak lanjut dari edaran yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Jawa Timur itu, setiap warga Tuban dengan kondisi gejala Mers atau yang baru datang dari Negara Arab maupun negara yang disebut sebagai negara terjangkit Mers akan langsung diperiksa di Puskesmas untuk mengetahui kondisi kesehatannya. Sehingga, jika terindikasi Mers dapat langsung dilakukan penanganan intensif.

“Gejalanya adalah panas tinggi diatas 38 derajat, ada gangguan di daerah pernafasan. Jika warga pulang umroh  dengan gejala tersebut langkah yang akan kami lakukan adalah segera memberikan pemeriksaan dan penanganan kesehatan agar tidak terjadi hal yang fatal. Karena virus tersebut dapat menyebabkan kematian cukup cepat,” terang Saiful.

Sampai hari ini lanjut saiful, sudah ada 14 negara yang sudah melaporkan penyebaran kasus Mers, yakni Mesir, Jirdania, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab, Tunisia, Malaysia, Oman, Prancis, Yunani, Italia, Inggris, Filipina, dan Amerika Serikat.

” Memang ada gejala yang mirip Mers terjadi di beberapa daerah di Indonesia, namun setelah dilakukan pemeriksaan ternyata negatif. Meski begitu kami akan tetap mewaspadai,” jelasnya.

Kepala Dinas Kesehatan menghimbau, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di negara yang sudah terjangkit dan penyebaran Mers untuk memeriksakan kesehatan guna mengantisipasi penyebaranya di Indonesia.

”Sejauh ini Indonesia masih berstatus suspek, belum sampai kepada terjngkit maupun penyebaran, mudah-mudahan jangan lah,” pungkasnya.(kim)