Kotatuban.com — Direktur Utama (Dirut) RSUD dr. R. Koesma Tuban, dr. Saiful Hadi, mengingatkan bahaya virus corona varian baru yakni, Covid-19 varian Delta. Virus varian baru Covid 19 tersebut memiliki daya jangkau lebih jauh dari varian sebelumnya. Jika varian terdahulu bisa menular dari jarak kurang dari satu meter, varian baru dari India yang dikenal juga dengan varian B.1.617.2 ini jangkauan penularannya hingga tiga meter.
“Varian delta ini juga lebih halus sehingga sangat mudah masuk ke manusia, ” jelas Saiful Hadi, Rabu (30/6/2021).
Saiful Hadi mewanti-wanti agar masyarakat tidak menyepelekan protokol kesehatan. Ia berpesan agar tidak mudah membuka masker kecuali untuk keperluan yang mengharuskannya membuka, semisal makan dan minum. Itu-pun, tambahnya, harus tetap menjaga jarak dengan orang lainnya lebih dari 3 meter. Percepatan penularan Covid 19 varian delta ini, menurutnya, dipicu oleh kebiasaan makan-makan bersama.
“Kebiasaan selfie juga menjadi pemicu. Kalau selfie kebanyakan buka masker, sehingga varian delta ini bisa masuk tanpa disadari,” papar Saiful.
Menurutnya, perkembangan Covid 19 di Tuban patut diwaspadai. Kasus positif tiap hari bertambah. Saiful Hadi berharap masyarakat mau betul-betul menyadari bahaya wabah ini dan tidak mengabaikan prokes. RSUD dr R Koesma sendiri, kata Saiful Hadi, akan menambah 4 ruang ICU lagi untuk mengantisipasi lonjakan kasus covid 19. Saat ini ruang ICU yang tersedia hanya 6 ruang. Sementara untuk isolasi telah disiapkan 44 ruang.
“SDM juga kami tambah. Jika sebelumnya 3 pasien Covid dirawat 1 petugas, selanjutnya 1 pasien 1 petugas,” jelasnya.
Selain RSUD, 3 RS lainnya juga telah siaga menampung pasien Covid 19. RS Medika Mulya menyediakan 1 ruang ICU khusus Covid 19, RSNU 2 ruang ICU dan RS Ali Mansur Jatirogo 1 ruang. Di samping itu seluruh Puskesmas yang ada di wilayah kerjanya dihimbau juga untuk menyediakan ruang perawatan untuk pasien Covid.
“Untuk kasus yang ringan bisa dirawat di Puskesmas-Puskesmas, jadi tidak semuanya ke RSUD sampai terjadi penumpukan pasien seperti di daerah lain,” pungkasnya. (duc)