kotatuban.com-Hujan deras yang terus terjadi di sejumlah daerah pegunungan mengakibatkan longsor jalan poros Desa Ngandong yang menghubungkan Desa Dahor, keduanya di Kecamatan Grabagan.
Akibat jalan longsor itu, akses transpotasi kedua desa tersebut terputus. Jalan longsor sepanjang kurang lebih 100 meter itu tidak bisa dilalui kendaraan, utamanya roda empat. Untungnya, warga masyarakat sekitar melakukan perbaikan ala akdarnya, sehingga jalan itu masih bisa dilalui pejalan kaki maupun kendaraan roda dua. Warga dipimpin Kepala Desa Ngandong langsung meninggikan jalan yang ambles itu dengan pedel. Dengan perbaikan ala kadweranya itu, meski dengan ekstra hati-hati jalan itu bisa dilalui pejalan kaki maupun kendaraan roda dua.
Dari informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, kondisi jalan yang longsor tersebut sudah sejak satu bulan terakhir. Namun, baru retak-retak. Jalan itu longsor dan ambles setelah terjadinya hujan lebat. Air dari atas pegunungan langsung menyapu jalan itu, sehingga mengakibatkan jalan yang sudah retak itu tidak mampu menaan gempuran air bah dari atas.
“Saat sudah kelihatan ada retak-retak langsung dilakukan pengurukan oleh desa. Tapi sekitar satu minggu ini justru longsornya semakin parah dan ambles dengan kedalaman lima meteran,” terang Sadi (44), warga Desa Ngandong, Kecamatan Grabagan, Tuban di lokasi.
Karena tidak bisa dilalui, warga dari Dahor yang akan ke Ngandong atau sebaliknya harus memutar yang jaraknya lebih jauh. “Untungnya masih ada jalan alternatif, jika tidak bakal terisolir kedua desa itu,” tambah Sadi.
Sejumlah warga yang berada di desa tersebut merasa sangat khawatir jika hujan deras masih terus terjadi. Sebab, dikhawatirkan longsor tersebut akan semakin parah. Apalagi tak jauh dari tebing Ngandong tersebut terdapat banyak pemukiman warga.
“Kita takut kalau sampai terjadi longsor lagi, bukan tidak mungkin membahayakan pemukimam warga,” terangs ejumlah warga lain. (ros)