kotatuban.com – Hasil panen padi para petani pada musim panen kali ini di wilayah Kecamatan Plumpang dan Widang dipastikan akan anjlok. Pasalnya, tanaman padi didua wilayah tersebut yang sudah siap panen diserang hama wereng.
Selain jumlah panen yang menurun menurun, kualitas padi milik petani yang di panen juga akan jelek. Sehingga para petani mengalami kerugian hingga jutaan rupiah akibat diserang hawa tersebut.
”Hasil panen padi menurun drastis pada musim panen tahun ini, hingga 70 persen. Hal itu disebabkan serangan hama wereng dan walang sangit yang membuat padi rusak dan cepat mongering. Sehingga, hal itu akan memengaruhi berat gabah,” jelas Marjuki salah satu petani di Desa Patihan, Kecamatan Widang, Selasa (17/10).
Menurutnya, serangan hama wereng dan walang sangit tersebut terus terjadi selama masa pertumbuhan tanaman. Sehingga, membuat tanaman padi rusak dan tak dapat tumbuh secara normal. Hal itu akan memengaruhi kualitas maupun kuantitas gabah.
”Sebagian besar daun dan batang tanaman cepat rusak dan membusuk. sehingga bulir padi yang dihasilkan saat panen menjadi gabuk atau tak berisi,” terang Marjuki.
Lebih lanjut, Marjuki menjelaskan bahwa hasil panen kali ini turun drastis. Sepetak sawah miliknya yang berukuran 100 meter persegi hanya mampu menghasilkan 5 kwintal. Padahal dalam kondisi normal semestinya mampu menghasilkan hingga 1,2 ton gabah kering setiap panen panen.
”Ya kita hanya bisa pasrah saja, dan rugi untuk hasil panen ini. Dan semoga pada musim tanam selanjutnya akan lebih bagus,” ujarnya.
Sementara itu, kualitas hasil panen padi para petani yang dihasilkan rendah. Dampaknya, harga jual gabah kering ditingkat petani langsung anjlok dari kisaran Rp 4.400 per kilogram. Sekarang hanya tinggal berkisar Rp 3.900 per kilogram gabah.
”Rendahnya harga jual gabah ini membuat para petani merugi mas. Hingga, puluhan juta rupiah,” pungkasnya. (duc)