oleh

Disperpar Akan Libartkan Satpol PP ‘Paksa “ Pedagang Burung ke Tempat Relokasi

Bhismo Adji
Bhismo Adji

kotatuban.com-Dinas Perkonomian dan Pariwisata (Disperpar) Kabupaten Tuban akan tetap mengembalikan fungsi pasar burung yang belakangan ditinggalkan para pedagang burung, karena sepi pembeli.

Upaya pengembalian para pedagang ini akan dilakukan dengan cara persuasif dan pendekatan kepada pedagang. Sehingga, mereka tidak berjualan di belakang Pasar Baru Tuban dan berjualan di tempat yang telah disediakan.

“Kami akan tetap mengemblikan para pedagang ini ke lokasi pasar burung di Hos Cokroaminoto,” kata Kepala Bidang Perdagangan Bhismo Aji, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (14/09).

Menurut Bhismo, cara yang akan dilakukan, selain pendekatan persuasiv dan berkordinasi dngan ketua paguyuban,  juga akan menggelar berbagai kegiatan lomba burung kicau sebagai ajang promosi dan pengenalan ke publik lokasi pasar burung.

“Kita akan carikan sponsor dan mengadakan lomba di sana, dalam waktu dekat begitu intruksi pimpnan,” ungkap Bhismo.

Bhismo yakin jika lokasi ramai, secara otomatis pedagang akan kembali di lokasi itu. Namun jika langkah ini tidak mempan juga, Bhismo telah berkordinasi dengan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk melakukan penertiban di lokasi lama. Sebab pedagang yang kembali ke lokasi lama adalah pedagang burung bersepedah bukan pedagang menetap yang  saat ini masih ada di lokasi pasar burung Jalan Hos Cokroaminoto.

“Kami sudah kelapangan, yang meninggalkan pasar burung ada sekitar 24 pedagang dari total 70 pedagang yang direlokasi, mereka adalah pedagang bersepedah. Dan kami juga sudah kordnasi dengan satpol jika mereka membandel,” Tegasnya.

Meski sudah berkordinasi dengan pihak Satuan Polisi Pamong Praja, Bhismo meminta penertiban tidak dilakukan penyitaan. Diharapkan langkah ini mampu membuat pedagang mengerti agar pasar burung tidak menjadi satu dengan pasar tradisional.

Diberitakan sebelunya, sejumlah pedagang mengaku berpindah karena lokasi baru sepi pembei. Selain itu, ditampat bar juga kurang strategis sehingga dagangan mereka tidak laku. (kim)