kotatuban.com – Direktorat Polisi Air (Ditpolair) Polda Jatim, bersama Laboratorium Forensik (Labfor) Cabang Surabaya, tidak bisa secara maksimal melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) terbakarnya kapal tanker Pertamina, MT Providen, di pantai Tanjung Awar-awar, Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu.
Saat melakukan oleh TKP, petugas mengaku kesulitan mengambil barang bukti rantai kapal yang diduga sebagai pemicu terjadinya percikan api dan berujung pada kebakaran MT Providen. Besi baja berukuran besar yang melekat dengan terminal pengisian BBM itu harus diputus menggunakan las, sehingga membahayakan.
”Labfor kesulitan mengambil barang bukti, berupa rantai yang diduga pemicu terjadinya kebakaran. Karena menempel dengan tabung minyak, dan jika diambil menggunakan las akan berbahaya sekali,” ujar Kapolres Tuban, AKBP Ucu Kuspriyadi, saat ditemui kotatuban.com di kantornya, Selasa (28/1).
Menurutnya, olah TKP yang dilakukan Ditpolair Polda Jatim bersama Labfor berlangsung selama 8 jam, mulai pukul 10.00 WIB hingga 18.00 WIB. Selain itu, ada 2 lokasi yang menjadi titik olah TKP petugas Ditpolair Polda Jatim dan Labfor. Diantaranya bangkai kapal tanker MT Providen yang terbakar dan terminal pengisian BBM yang berada di tengah laut. ”Hal ini dilakukan untuk mengetahui sumber api darimana, apa ada unsur kesengajaan atau tidak,” jelas mantan Kapolresta Madiun itu.
Lebih lanjut Kapolres mengatakan, untuk Polres Tuban hanya membantu proses penyidikan saja. Pasalnya, penyidikan dan penyelidikan kasus terbakarnya kapal tanker Pertamina itu telah diambil alih Ditpolair Polda Jatim.
”Penyidikan sudah kita limpahkan Ditpolair. Kita hanya membantu kalau ada keterangan atau apapun yang dibutuhkan untuk kelengkapan penyidikan tersebut,” ungkapnya.
Diketahui, Jumat (24/1), kapal tanker MT Provident pengangkut BBM milik Pertamina terbakar di perairan utara wilayah pantai Tanjung Awar-awar, Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu. Kebakaran terjadi sejak pukul 12.00 WIB dan berhasil dipadamkan 2,5 jam kemudian, tepatnya pukul 14.30 WIB.
Dalam peristiwa tersebut seorang Mooring Gang bernama Choirul Amien (28), warga Dusun Bororejo, Desa Kapu, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, hilang. Korban diduga terseret arus saat kebakaran terjadi. Sementara itu, korban telah ditemukan di perairan laut Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Selasa (28/1). (duc)