Tuban Art Festival 2016, Peserta Lomba Sastra Membludak
kotatuban.com– Tak disangka, animo para pelajar Tuban terhadap sastra begitu tinggi. Terbukti, meski dipersiapkan dalam waktu singkat, lomba cipta puisi, baca puisi dan mengarang cerpen yang digelar Komite Sastra, Dewan Kesenian Tuban mendapat sambutan sangat antusias dari para peserta.
Hari pertama pelaksanaan lomba tersebut diikuti oleh ratusan peserta, baik tingkat SMP, SMU/K sederajat, mahasiswa dan masyarakat umum. Panitia lomba bahkan sampai kewalahan menyediakan ruangan untuk pelaksanaan kegiatan. Tak ayal, ada peserta yang harus mengarang cerpen sambil duduk lesehan karena tak kebagian meja dan tempat duduk.
“Kami sangat bangga dengan antusiasme para peserta dalam acara ini, tentu ini pertanda baik bagi perkembangan sastra di Tuban”, ujar Dr. Zaenal Arifin, M.Pd, koordinator lomba yang juga pernah meraih juara 2 lomba baca puisi tingkat nasional ini.
Lomba yang dilaksanakan di SMPN 3 Tuban tersebut memperebutkan Trophy dari Bupati Tuban. Selain itu, setiap peserta juga akan mendapatkan piagam penghargaan dari Dewan Kesenian Tuban.
Salah satu peserta yang minta namanya tidak ditulis mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, banyak sekali pelajar yang berbakat di bidang penulisan sastra, dan itu membutuhkan ruang dan kesempatan untuk pengembangan bakat tersebut, salah satunya lewat kegiatan lomba atau parade.
“Semakin sering kegiatan semacam ini dilaksanakan, akan semakin memacu para pelajar untuk mengasah kemampuan dirinya,” ujar siswi kelas 1 sebuah SMU di Tuban tersebut.
Meski persiapannya terbilang singkat, panitia lomba sangat serius menggelar cara ini. Hal tersebut tampak dengan dihadirkannya seorang juri lomba baca puisi, yakni M. Nur Azis Asmuni, seorang penyair asal Surabaya. Selain itu, sastrawan senior Tuban, R. Widayaka juga didapuk menjadi juri cabang baca puisi.
Saat lomba berlangsung, para peserta tampak sangat serius dan percaya diri, terutama kelompok baca puisi yang diikuti sebanyak 89 peserta. Mereka tampak sangat menghayati puisi yang dipilihnya. Beberapa karya puisi yang dilombakan antara lain; “Aku” karya Chairil Anwar, “Perempuan Perkasa” karya Hartoyo Andangjaya, “Benteng” karya Taufik Ismail, serta “24 Mei 2006” karya Dr. Zaenal arifin, M.Pd.
“Dari sisi penghayatan, beberapa peserta membawakannya sangat bagus, sehingga ikut mengaduk-aduk emosi dewan juri maupun penonton”, kata Dr. Zaenal Arifin, yang puisinya banyak dipilih peserta lomba.
Menurut Dr. Zaenal Arifin, setelah babak penyisihan, cabang baca puisi akan dilanjutkan babak final yang akan digelar Rabu malam, 23 Oktober di Jagongan Matoh, Rest Area Tuban. Sementara lomba cipta puisi dan cerpen yang diikuti lebih dari 100 peserta, akan langsung ditetapkan juara 1, 2 dan 3 tanpa babak penyisihan. (co)