kotatuban.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban, Miyadi berjanji akan menyampaikan tuntutan mahasiswa saat melakukan aksi demonstrasi, Kamis (20/11). Tuntutan mahasiswa terkait penolakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) tersebut akan disampaikan kepada DPR RI, presiden, dan kementerian terkait.
”Kalau kami hanya bisa meneruskan tuntutan teman-teman mahasiswa kepada yang memiliki kebijakan, yaitu Presiden, DPR RI, dan Kementerian yang membidangi BBM,” terang, Ketua DPRD Tuban, Miyadi, saat menemui mahasiswa di gedung dewan.
Sehingga, lanjut Miyadi, dengan disampaikannya tuntutan mahasiswa yang mewakili masyarakat tersebut diharapkan kebijakan-kebijakan pemerintah dapat diperbaiki. Dengan harapan kebijakan tersebut dapat meringankan beban masyarakat.
”Hari ini juga tuntutan teman-teman mahasiswa akan kita sampaikan kepada DPR RI melalui fax, dan besok atau lusa teman-teman mahasiswa dapat mengambil bukti fax ke sekertatiat dewan,” ujar politisi dari PKB tersebut.
Sementara itu, koordinator aksi Candra Kusuma dalam dialog dengan ketua dewan tersebut mengatakan, dengan naiknya harga BBM dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500 tersebut dapat dipastikan akan membebani masyarakat. Pasalnya, kenaikan BBM tersebut akan diikuti dengan kenaikkan harga berbagai macam kebutuhan seperti sembako, transportasi, dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
”Kenaikkan BBM semakin memberatkan beban hidup masyarakat. Kami dari HMI menuntut pemerintahan lebih memperhatikan masyarakat lewat kebijakan-kebijakan yang lebih pro rakyat kecil,” tandasnya.
Diberitakan selanjutnya, puluhan aktifis dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tuban, melakukan aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Aksi unjuk rasa yang dilakukan aktifis HMI dimulai dari Monumen Pancasila Jalan RE Martadinata. Setelah puas melakukan orasi di Monumen Pancasila para aktifis tersebut melakukan aksi longmuch menuju bundaran Patung Letda Soejipto. (duc)