kotatuban.com – Akibat kemarau dua kecamatan di Kabupaten Tuban mulai krisis air bersih. Dua kecamatan yang krisis air bersih tersebut, yakni Kecamatan Grabakan dan Kecamatan Senori. Sehingga, dua wilayah tersebut kekurangan pasokan air berih untuk kebutuhan sehari-hari.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban Joko Ludiono, saat dikonfirmasi kotatuban.com, Kamis (23/07) mengungkapkan, sampai saat ini memang baru Kecamatan Grabakan dan Kecamatan Senori yang melaporkan kekeringan.
”Sampai saat ini yang melaporkan kekeringan pada kita baru dua kecamatan tersebut. Dan untuk memenuhi kebutuhan air bersih untuk warga, BPBD melakukan dropping air untuk kecamatan tersebut dua tangki setiap hari dengan kapasitas 7.000 liter,” terang, mantan Camat Grabakan tersebut.
Menurutnya, dropping air kepada warga yang terdampak kekeringan tersebut akan ditambah jika ada permintaan dari pihak kecamatan. Dan BPBD akan memasok air bersih untuk warga yang mengalami kekurangan air bersih sesuai dengan kebutuhan.
”Kita akan memasok air besih sesuai dengan permintaan pihak kecamatan,” tandasnya.
Sementara itu, BPBD juga telah membuat peta wilayah rawan bencana kekeringan di Kabupaten Tuban. Hal ini sebagai antisipasi dan penanggulangan bencana kekeringan yang mengancam sebagian wilayah Tuban. Beberapa kecamatan yang rawan kekeringan selain Kecamatan Grabakan dan Senori adalah Kecamatan Semanding, Parengan, Montong, Kerek, dan Kecamatan Soko.
”Kita juga telah membuat peta wilayah rawan bencana kekeringan, sebagai antisipasi penanggulangan bencana tersebut,” pungkasnya. (duc)