kotatuban.com-Untuk menjauhkan dan menghindari generasi penerus bangsa dari bahaya narkotik dan obat terlarang (Narkoba), Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, (Disdikpora) Kabupaten Tuban, mulai melaksanakan kurikulum anti narkoba didua sekolah. Dua sekolah itu menjadi percontohan.
Kepala Bidang SMP/SMA/SMK Disdikpora Kabupaten Tuban, Nur Hamid menjelaskan, kurikulum Anti Narkoba sebenarnya bukan sistem satuan penddikan tersendiri, namun, kurikulum tersebut merupakan kurikulum integrasi yang bersifat menyatu dengan seluruh mata pelajaran di sekolah.
“Ini sebenarnya bukan sistem satuan pendidikan tersendiri, kurikulum ini hanya sebutan karena sebenarnya penerapanya menyatu dengan mata pelajaran yang ada di sekolah,” jelas Nur Hamid, Selasa (15/9).
Saat ini, dua sekolah di Tuban telah ditunjuk melaksanakan kurikulum integrasi tersebut adalah MTsN Tuban dan SMAN 1 Widang.
”Kami sudah melaksanakan kurikulum integrasi itu di dua sekoah yakni SMAN Widang dan MTsN,” terang Nur Hamid.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Widang, Bambang Puji Priono, mengatakan, kurikulum intergasi Anti Narkoba sudah satu tahun diterapkan. Beberapa mata pelajaran sudah aktif menerapkan kurikulum integrasi dengan menerapkan pengetahuan dan bahaya narkoba di dalam pembelajaran mata pelajaran di sekolah.
“Yang pasti kami terapkan di mata pelajaran seperti pembelajaran biologi, pelajaran agama, dan pembelajaran bahasan Indonesia. Selain itu juga kegiatan ekstra kulikuler di sekolah,” terang Bambang.
Selain dalam pembelajaran, kegiatan pencegahan narkoba bagi siswa juga dilakukan dengan mengundang sejumlah pihak untuk memberikan pengetahuan bagi siswa tentang bahaya narkoba, seperti pihak kepolisian dan dinas kesehatan.
“Kami juga secara aktif melakukan kegiatan sosialisasi dengan mengundang kepolisian dan kesehatan, Alhamdulillah kegiatan ini juga berdampak baik. Dan beberapa waktu lalu kami lakukan tes urine siswa seluruhnya negativ,” katanya.
Kepala Sekolah itu berharap, kedepanya tidak hanya dua sekolah di Tuban saja yang menerapan metode pembelajaran kurikulum integrasi, namun seluruh sekolah yang ada, agar bahaya narkiba dapat dihindari, terlebih Kabupaten Tuban juga cukup marak dengan peredaran pil daftar G. (kim)