oleh

Dwi Soetjipto Luncurkan Buku “Mengubah Konflik Menjadi Kekuatan”

kotatuban.com – Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk meluncurkan buku Road to Semen Indonesia Transformasi Korporasi Mengubah Konflik menjadi Kekuatan.  Buku yang diterbitkab Kompas Gramedia itu diluncurkan di Balai Kartini, Jakarta dan dihadiri Menteri BUMN, Dahlan Iskan, Rabu (4/2).

Dirut PT SI Dwi Soetjipto (kiri) saat peluncuran buku 'Mengubah Konflik  menjadi Kekuatan
Dirut PT SI Dwi Soetjipto (kiri) saat peluncuran buku ‘Mengubah Konflik menjadi Kekuatan

Buku setebal 318 halaman itu ditulis dengan alur bertutur, mengisahkan perjalanan Dwi Soetjipto memimpin BUMN Semen Indonesia. Berbagai kisah konflik, tantangan memperbaiki kinerja perusahaan, menyatukan berbagai perbedaan, mengawal proses transformasi, hingga upaya pencapaian visi menuju BUMN yang  menjadi ‘world class engineering company’,”.

“Buku ini sarat dengan tulisan bernuansa knowledge serta strategic management, diselingi dengan data statistik, sehingga layak bila dijadikan rujukan untuk dipergunakan sebagai kajian utama dalam diskusi atau seminar,” ujar Dwi Soetjipto.

Dalam Acara Launching tersebut juga dilaksanakan diskusi dan tanya jawab. Diskusi dibagi menjadi tiga sesi. Sesi pertama menghadirkan Menteri BUMN Dahlan Iskan, Komisaris Utama Pertamina Sugiharto dan Kepala BKPM Mahendra Siregar.

Sesi Kedua menghadirkan Direktur Utama Thang Long Cement Johan Samudra, CEO Bukit Asam Transpacifik Rudiantara, Direktur Pemasaran Semen Padang Benni Wendry serta Direktur Keuangan Semen Gresik Sunardi Prionomurti. Pada sesi ketiga menghadirkan Dosen senior Universitas Indonesia Budi W Soetjipto dan Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio.

Dalam buku itu, Dwi Soetjipto mengajak pembaca menilai perjalanan hidupnya dalam memimpin sebuah perusahaan. Ia seolah memberi pesan tidak langsung bahwa seorang pimpinan tidak bisa hanya sekadar duduk di kursi nyaman dan hangat. Namun, harus berani menanggung risiko atas jabatan yang dipegang.

Dalam buku itu juga dipaparkan, kasus Semen Padang yang bergejolak, menjadi tantangan baginya untuk mencoba berbagai macam strategi. Dengan harapan roda manajemen perusahaan bisa bergulir dan kembali berproduksi. Ia tak patah arang meski dicaci maki dan ditolak oleh Serikat Pekerja. Ia berjuang dan terus berjuang dengan keyakinan langkahnya benar.

Hasilnya, perusahaan yang semula terpuruk menjadi untung di Semen Padang. Begitu juga dalam menata Semen Gresik Grup menjadi tantangan tesendiri bagi Dwi.

Satu persatu persoalan diselesaikan  jajaran manajemen di bawahnya. Ia Menghasilkan banyak keputusan strategis dan dapat menggerakkan roda produksi serta sinergitas holding Semen Indonesia.

“Dalam buku ini, saya mengajak pembaca untuk mengerti dan membayangkan serta menjadi pelaku seandainya pembaca menjadi salah satu manajemen di  Semen Indonesia. Saya menulis strategi tersebut dengan alur cerita yang seakan-akan pembaca juga bisa melakukan hal yang sama jika duduk di kursi yang ditempatinya,” terang Dwi Soetjipto.

Kata kunci dalam buku ini adalah  sinergi. Sinergi dengan tim yang dibentuk, serta sinergi dengan tim lain yang mendukung atau bekerja bersama-sama. “Buku ini juga menyelipkan teori-teori manajemen yang biasa dipergunakan untuk melakukan analisa dan tindakan dalam  pengambilan keputusan. Analisa tersebut didukung dengan alur pengambilan keputusan dan data-data akurat, sehingga kami ingin mengajak pembaca untuk berpikir dan merenungkan langkah-langkah strategis dalam menjalankan roda manajemen,” imbuh Dwi Soetjipto

Disisi kinerja, Semen Indonesia terus mengalami peningkatan, terbukti dengan meningkatnya laba bersih perseroan naik signifikan hingga sembilan kali lipat dari Rp 509 Milliar di tahun 2004 menjadi Rp 4,85 triliun tahun 2012, nilai Ebitda 2004 senilai Rp 1,4 Triliun meningkat menjadi Rp 6,87 triliun di tahun 2012 sedangkan pendapatan pada tahun 2004 Rp 6,07 Triliun meningkat menjadi Rp 19,60 Triliun. (ros)