kotatuban.com –Nanang Krisdinanto pemateri Menulis Features pada pelatihan peningkatan kapasitas wartawan pada webinar khusus yang difasilitasi SKK Migas dan KKKS Jawa Bali Nusa Tenggara (Jabanusa) menyampaikan eksistensi wartawan ditentukan dari karya tulisnya, utamanya penlisan features.
- Di tengah serbuan media social yang membuat semua orang mengunggah informasi, lanjut Nanang, keberlangsungan industri media dan jurnalis tertantang. “Eksistensi jurnalis ditentukan oleh kemampuan menghadirkan karya jurnalistik yang mampu menyentuh jiwa pembaca melalui karya features,” ungkapnya dihadapan 100 peserta pelatihan..
Dipaparkan, jurnalis harus mampu mengolah kata-kata. Salah satu tipsnya, wartawan harus bisa menghindari penulisa kata-kata sifat seperti cantik, bagus, indah, heboh, ramai dan sejenisnya. Diskripsikan kata sifat itu sehingga pembaca benar-benar merasakan secara spesifik tentang apa yang ingin digambarkan.
“Intinya, jurnalis harus bisa membuat orang yang membaca, termasuk orang yang buta, bisa merasakan keindahan, kecantikan atau kebagusan dari olahan kata-kata yang Anda sajikan,” ungkap Nanang.
Sedikitnya 70 jurnalis dan 30 praktisi humas SKK Migas dan KKKS Jabanusa ikut dalam webinar khusus.
Dalam webinar ini setiap pekannya menawarkan kompetensi yang berbeda-beda.
Melalui ajang pelatihan webinar ini, Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa Nurwahidi berharap upaya peningkatan kompetensi bisa tetap berjalan lancar dan mematuhi standar pencegahan Covid-19.
“Saya berharap, meski tidak bisa bertemu dalam satu lokasi, namun, acara ini bisa meningkatkan hubungan baik antara SKK Migas dan KKKS Jabanusa dengan teman media meningkatkan wawasan dan kompetensi peserta,” kata Nurwahidi, Rabu (9/9/2020).
Sementara pemateri tentang tentang fotgrafi disampaikan fotografer senior di Surabaya, Beky Subechi.
Peraih penghargaan beberapa lomba foto ini menjelaskan bagaimana sebuah foto mampu menjelaskan banyak informasi.
“Jika dulu hobi maupun pekerjaan fotografi menjadi pekerjaan yang mahal, karena kameranya saja mahal. Tetapi dengan perkembangan teknologi, semua bisa memotret dengan gadget dan hasilnya pun sudah banyak yang bagus,” tutur Beky.
Beky pun menjelaskan beberapa tips memotret yang ideal sehingga kita mampu menghasilkan foto yang baik. Salah satunya adalah sudut pandang, cara pengambilan angle yang ingin ditonjolkan hingga pentingnya melihat cahaya matahari untuk warna yang akan ditanggap oleh kamera.
“Salah satu tantangan terbesar lainnya membuat foto saat acara seremonial. Seorang jurnalis harus mampu membuat foto yang punya nilai jurnalistik, jangan seperti orang awam,” jelasnya.(ims)