kotatuban.com – PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Asset IV Field Cepu akan mengevaluasi kegiatan ekplorasi terhadap pengeboran sumur Albatros Putih (ABP – 01) di Desa Jamrong, Kecamatan Kenduruan.
Sebelumnya perencanaan pelaksanaan pengeboran dan Eksplorasi di lokasi sumur ABP – 01 Desa Jamprong berjalan dengan akumulasi selesai sekitar 58 hari yang terhitung sejak 22 Desember 2016 lalu. Namun, saat ini pengeboran ABP 01 di kedalaman 1.100 meter menemukan kendala tanah lumpur dan air.
”Pengeboran ABP 01 pada kedalaman 1.100 meter kita menemukan kendala, yakni masih terdapat lumpur dan air. Sehingga, kita menyatakan akan menutup sumur itu dan akan mengevaluasi,” terang, Field Manager PT Pertamina EP Asset IV Field Cepu, Agus Amperianto, Kamis (02/03).
Menurutnya, kegiatan pengeboran di ABP 01 di Jamprong merupakan contoh sumur ekplorasi (wild cat). Setelah dilakukan pengecekan ternyata masih belum terbukti mengandung minyak. Hal itu berdasarkan dari pertimbangan faktor geologis. Sehingga, dalam upaya menemukan cadangan minyak harus ada pembuktian, survey dan eksplorasi.
”Dihentikan pengeboran, karena bertujuan menghindari resiko lebih besar lagi atau sub surface subsidence yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Lebih lanjut Agus mengatakan, dalam kasus pengeboran di Jamprong , pihaknya menemukan persoalan pada kedalaman di tanah 1.100 meter. Sementara ini Pertamina hanya memperkirakan problem dan bagaimana memitigasinya. Sedangkan, jika pengeboran ini masih diteruskan berdasarkan pertimbangan geologis dan akumulasi hidrokarbon akan beresiko mengalami kegagalannya besar. Sehingga, kasus kedalaman lapisan tanah di lokasi ABP 01 Desa akan ditutup dan dievaluasi.
”Kami juga akan mengkolerasikan dengan rencana pengeboran sumur baru yang berada di Pucuk Kabupaten Lamongan Jawa Timur,” pungkasnya. (duc)