kotatuban,com – Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kecamatan Jenu sepakat meminta beras Premium tanpa daging ayam. Sebab, mereka tidak memiliki mesin pendingin untuk menyimpannya.
Kini KPM diberikan kebeasan untuk mentukan jenis bantuan yang mereka terima.
Sebelumnya KPM menerima sembako program BPNT secara paket berupa beras medium, daging ayam, telur dan tempe.
“ Ini sesuai permintaan KPM untuk gunakan beras premium dan kualitasnya harus baik,” ungkap Camat Jenu Mohammad Maftuchin Reza, Rabu (14/10/2020)
Ditambahkan, pihaknya mengawasi secara ketat sembako BPMT hingga ke tingkat KPM dan melaporkannya jika ditemukan kualitas beras tidak sama dengan yang dikemas di kecamatan.
“Kami menerjunkan tim yang dibantu kepala desa dan perangkat untuk memastikan bantuan itu diterima yang berhak dan layak konsumsi,” terang Camat Jenu Mohammad Maftuchin Reza saat melihat contoh beras yang bakal dikirim ke agen penyalur.
Ditambahkan, jika dalam pemantauan ditemukan sembako BPNT tidak layak konumsi segera dilaporkan dan dikembalikan ke agen untuk diganti yang layak konsumsi. Selain itu jika KPM sudah tidak ayak menerima bantuan agar dilaporkan untuk dibahas lebih lanjut.
“BPNT itu kan untuk orang tidak mampu, kalau sekarang sudah katagori mampu ya tidak usah diberikan. Ini sebagai dasar perbaikan data kemiskinan selanjutnya,” imbuhnya.
Setiap bulan sembako yang akan didistribusikan dicek dulu oleh Tim Pengawas Kecamatan (Polsek, kecamatan dan Koramil) untuk memastikan sembako BPNT layak konsusi dan sesuai permintaan KPM.
“Kalau yang dicek di kantor kecamatan pasti baik, tapi yang di KPM kan juga perlu dipantau. Jangan sampai contohnya baik tapi di KPM jelek, dan alhamdulillah pantauan kami hasilnya baik semua,” terangnya serius.
Sementara itu jumlah KPM program BPNT Kecamatan Jenu sebanyak 3.600 keluarga yang masing-masing KPM menerima 15 kg beras, 1 kg telur, tahu dan tiga batang tempe.
“ Kami juga memantau dan memastikan Sembako yang diberikan KPM semua layak konsumsi. Jika kami temukan yang tidak layak langsung kami koordinasikan dengan agen maupun pihak lain,” tutur Pendamping program BPNT Kecamatan Jenu, Imron.
Salah satu KPM BPNT Kecamatan Jenu, Sumarmi, warga Kaliuntu, menyatakan, beras, telur, tahu dan tempe dari pemerintah itu dimasak untuk keluaganya.
“Kalau sekarang ya kita buat makan dengan keluarga. Jenis sembako sesuai permintaan kami. Kalau raskin yang dulu itu sering kami buat makan ayam, karena tidak layak dimakan,” jelas wanita tiga anak itu sambil tersenyum.
Hal senada disampaikan Kartini, warga Mentoso, penerima BPNT lainnya menyatakan, sembako yang diterima dari BPNT semua layak konsumsi. Sehingga keluarganya menikmatinya. (ims)
Comments are closed.