oleh

Exxon Akan Bawa Kapal Sepanjang 300 Meter ke Tuban

Vice Presdent Public and Government Affairs Exxon Mobile Indonesia, Erwin Maryoto,
Vice Presdent Public and Government Affairs Exxon Mobile Indonesia, Erwin Maryoto,

kotatuban.com – Exxon Mobil Indonesia akan membawa kapal fasilitas penyimpanan dan aliran Alir-Muat Terapung (Floating Storage and Offloading/FSO) ke perairan laut Tuban. Kapal yang akan diberi nama “Gagak Rimang” akan dipergunakan untuk pengolahan dan produksi minyak dari lapangan banyuurip. Sedangkan, kapal tersebut hingga saat ini masih ada di Galangan Kapal Sembawang, Singapura.

Kapal tersebut sampai saat ini belum dibawa ke perairan Indonesia, tepatnya di perairan utara Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, lantaran masih menunggu menara tambat (Mooring Tower) rampung dikerjakan. Sedangkan, moring tower merupakan sejenis menara tambat yang dipergunakan untuk mengikat kapal ini di laut lepas.

”Kapal ini belum di bawa ke Tuban karena masih menunggu Mooring Tower jadi. Karena sampai saat ini Mooring Tower tersebut masih dalam persiapan,” jelas Vice Presdent Public and Government Affairs Exxon Mobile Indonesia, Erwin Maryoto, Jumat (22/08).

Menurutnya, jika sudah siap Mooring Tower tersebut akan segera dipasang di laut sisi utara Kabupaten Tuban. Sedangkan, kapal tersebut akan ditarik dan berlayar dari Singapura menuju Indonesia. ”Kita tinggal menunggu Mooring Tower selesai semua, baru kapal Gagak Rimang ini akan ditarik dan berlayar ke perairan Indonesia,” jelasnya.

Lebih lanjut, Erwin mengatakan, kalau kapal tersebut mempunyai kapasitas penyimpanan minyak mentah sebesar 1,7 juta barel. Kapal ini mempunyai panjang sekitar 330 meter, atau bisa disebut 3 kali dari panjang lapangan sepak bola. Dia berharap, proyek banyuurip membawa manfaat bagi pemerintah Indonesia. Melalui mekanisme bagi hasil dari produksi minyak tersebut.

”Dengan adanya kapal tersebut, kita berharap bisa lebih sukses lagi. Dan dapat memberikan manfaat kepada pemerintah Indonesia, dan terutama untuk daerah yang berada disekitar produksi,” pungkasnya. (duc)