oleh

Gandeng Berbagai Pihak Perkecil Disparitas Harga Semen di Papua

kotatuban.com – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, menyelenggarakan rangkaian Focus Discussion Group (FGD) berjudul “Membangun Seamless Logistics melalui Sinergi BUMN Dalam Upaya Memperkecil Disparitas Harga Semen di Papua” bertempat di Royal Kuningan Hotel, Jakarta, Kamis (27/04).
FGD yang dihadiri lebih dari 100 Undangan terdiri dari berbagai unsur Pemerintah, BUMN, Swasta, Asosiasi, dan Akademisi serta tokoh-tokoh yang berkompeten dalam bidang Sistem Logistik Nasional.  Selain itu, juga menghadirkan, empat orang panelis antara lain, Direktur Pengembangan Jaringan Jalan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Rachman Arief Dienaputra; Kepala Sub Direktorat Angkutan Laut Dalam Negeri, Kementerian Perhubungan Wigyo; Kepala Sub Direktorat Kerja Sama Logistik Kementerian Perdagangan Poltak Ambarita, Direktur Komersial dan Supply Chain Semen Indonesia Ahyanizzaman.
FGD tersebut membahas tentang Kebijakan Pemerintah Guna Mendukung Langkah-Langkah Strategis Sinergi BUMN Dalam Upaya Penyetaraan Harga Semen di Jawa dan Papua, yang mencakup pada Kebijakan Sinergi BUMN; Optimalisasi Program Tol Laut, Jembatan Udara, Gerai Maritim, dan Rumah Kita; Subsidi dan PSO kepada Pelayaran Nasional; Pembangunan Infrastruktur wilayah pesisir dan konektivitas hinterland Papua; Membangun Seamless Logistics melalui Sinergi BUMN Dalam Upaya Memperkecil Disparitas Harga Semen di Papua.
Adapun tujuan diselenggarakan FGD ini untuk mendiskusikan berbagai prespektif dalam membangun logistik yang ramping (seamless) untuk memperkecil disparitas harga komoditas pokok dan strategis, terutama dalam merespon kebijakan Presiden Republik Indonesia untuk memperkecil disparitas harga komoditas semen antara Pulau Jawa dan Papua.
Sebelumnya Pemerintah telah melakukan pemangkasan harga BBM di Papua sama dengan di Pulau Jawa.  Serta untuk merumuskan rekomendasi kebijakan dan langkah-langkah yang perlu dilakukan. Sehingga harga komoditas di seluruh Indonesia tidak jauh berbeda, bahkan sama.
Sebagai contoh, harga 1 zak semen di Pulau Jawa Rp 70.000 tetapi di Papua terutama di daerah Kabupaten Puncak, Wamena, dan wilayah pegunungan Papua lainnya bisa mencapai Rp 800.000 hingga Rp 2,5 juta.
Pekerjaan rumah tersebut oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian diharapkan dapat diwujudkan oleh Pemerintah secara bersama dengan pemangku kepentingan yang terlibat terutama BUMN produsen semen seperti PT Semen Indonesia (Persero), dan BUMN logistik seperti PT Pos Indonesia, PT PELNI, PT Pelindo, dan PT Angkasa Pura, serta pelaku dan penyedia jasa logistik swasta lainnya.

Bukan hanya semen, namun juga perlu sinergi BUMN dalam pemerataan komoditas pokok lainnya seperti 9 bahan pokok. Selain masalah harga, perbedaan tersebut juga menyangkut masalah keadilan dan pemerataan di seluruh wilayah NKRI. Kesenjangan antara kota dan desa masih menjadi isu krusial di Indonesia hingga saat ini.

Kondisi mayoritas warga yang tinggal di pelosok desa dan daerah perbatasan pada umumnya hampir sama, yakni rata-rata pendapatannya rendah, sedangkan harga-harga berbagai komoditas harus dibayar lebih mahal. Sebaliknya, warga di perkotaan pada umumnya memiliki pendapatan cukup tinggi, dan harga-harga lebih murah dibandingkan dengan perdesaan.

Direktur Pemasaran dan Supply Chain PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Ahyanizzaman mengungkapkan, sejak tahun 2016 Perseroan tengah memfokuskan orientasi usahanya kepada konsumen, di mana hal utama yang dibutuhkan konsumen selain ketersediaan semen sebagai komoditas strategis juga keterjangkauan harga produk semen dan turunannya di pasaran.
”Artinya perlu ada efisiensi dalam proses distribusi produk dari pabrik menuju pasar,” ungkapnya.
Semen Indonesia memiliki 26 titik jaringan distribusi semen tersebar di pelosok nusantara, yang berada di daerah pesisir laut. Hal tersebut sangat memungkinkan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk melalui pemanfaatan insfrastruktur yang tersebar dan dukungan Pemerintah, berperan menjadi salah satu backbone pembangunan infrastruktur nasional.
”Mempercepat Proyek Strategis Nasional dengan menghilangkan berbagai hambatan, sumbatan dalam pelaksanaan dan penyelesaian proyek strategis nasional,” tandasnya.
Dalam acara FGD tersebut juga dilakukan penandatanganan Piagam Kerjasama antara PT Semen Indonesia (Persero) Tbk., PT Pos Indonesia, PT PELNI, PT Pelindo IV, dan PT Angkasa Pura I sebagai langkah nyata sinergi BUMN dalam mendukung program pemerintah untuk membangun seamless logistics sebagai upaya memperkecil disparitas harga semen di Papua.  Sinergi tersebut meliputi optimalisasi pemanfaatan jasa layanan logistik, outlet untuk kegiatan penjualan produk/ jasa, aset, jasa keuangan, teknologi informasi dan komunikasi, tenaga profesional, dan lainnya.

Tindak lanjut FGD dalam menurunkan disparitas harga semen di Papua yaitu dengan cara mengoptimalkan peran Tol Laut, menggunakan kombinasi jalur sungai-darat, serta mewujudkan Jembatan Udara.

Subsidi biaya logistik yang dialokasikan untuk ketiga moda distribusi tersebut perlu dikendalikan agar tepat sasaran. Dengan demikian diharapkan penurunan harga semen di Papua dapat terwujud. (duc)