kotatuban.com – Operator minyak dan gas, Join Operating Body PertaminaPetrocina East Java (JOBPPEJ) Blok Tuban, gunakan teknologi water injeksi ke dalam sumur minyak untuk mendorong minyak mentah ke permukaan. Upaya ini dilakukan mengingat kondisi tekanan dalam sumur sudah mengalami penurunan seiring berjalannya waktu dan usia sumur.
Field Operation Superintenden JOB, Blok Tuban, Fauzi Ahmad mengatakan, teknologi menyuntikkan air ke dalam sumur minyak sebenarnya bukan teknologi baru dalam dunia perminyakan. Cara ini digunakan untuk meningkatkan kembali tekanan dalam sumur guna mempermudah produksi minyak.
“Kita sudah melakukanya di Sumur Mudi, Rahayu Soko, dan kita juga mulai melakukan secara efektif di sumur sokowati Bojonegoro, tahun ini,” kata Fauzy Ahmad, Kamis (10/11).
Dijelakan, metode water injeksi bisa juga disebut water flooading yaitu penggunaan injeksi air. Metode ini digunakan untuk mengisi hilangnya tekanan akibat terproduksinya minyak. Air disuntikkan masuk dalam reservoir kemudian air akan menekan minyak naik ke atas sehingga memudahkan dalam pemompaan.
“Intinya menyuntikkan air dalam sumur guna mempertahankan tekanan dalam reservoir sehingga minyak lebh mudah diambil,” jelas Fauzy
Karena dapat mempertahankan tekanan dalam sumur, teknologi injeksi dapat menunda penurunan produksi sumur hingga 10 persen. Dengan demikian, secara tidak langsung juga akan berdampak pada panjangnya usia produktif sumur.
“Dengan pengurangan tekanan akan terpengaruh juga produksinya, dan teknologi ini secara tidak langsung menunda pengurangan produksi. Dengan begitu masa ekonomis sumur ini akan lebih panjang,” terangnya.
Secara ekonomis, teknologi injeksi juga akan menunda pengeluaran investasi atau modal untuk perbaikan sumur, atau untuk cara lain mendorong minyak kepermukaan.
“Kita contohkan saja, jika estimasi usia sumur produktif sepuluhtahun, dengan cara ini kita bisa memperpanjang atau menunda hingga dua tahun lagi, artinya masa produktif juga semakiin panjang,” katanya.
Sayangnya teknologi ini tidak dapat diterapkan semua sumur, karena masing-masing sumur minyak memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Apalagi untuk melakukan injeksi air juga harus didukung dengan sumberdaya air yang ada.
“Tidak semua, karena kita juga membutukhan sumberdaya air yang tinggi, dan kebetulan sumur kita ini memiliki sumberdaya itu untuk injeksi,” imbuh Fauzy. (kim)