oleh

Hama Patek Serang Tanaman Cabai

kotatuban.com-Cuaca buruk dan curah hujan tinggi menyebabkan kelembaban udara. Akibatnya, puluhan hektar tanaman cabe di Desa Boto, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban  rusak. Cabai siap panen di daerah ini membusuk dan rontok. Petani menyebut hama yang menyerang tanaman cabai itu hama Patek. Petani cabai terancam merugi karena hasil panen dipastikan tidak mampu menutup biaya produksi.

Di wilayan Semanding sedikitnya ada 20 hektar tanaman cabe siap panen rusak akibat hama Patek yang menyerang daun, akar dan batang tanaman. Cuaca buruk dan curah hujan tinggi juga membuat cabai tidak mampu bertahan yang ahirnya membusuk dan rontok.

Nursyam (45), petani warga Desa Boto mengaku, Akibat cuaca buruk ini  para petani cabai di daerah itu terancam rugi,  hasil panen cabe turun drastis karena sebagian besar rontok.

Jika biasanya sekali petik, setiap petak lahan berukuran 100 meter persegi  mampu menghasil hingga 40 kilogram cab, saat ini dari luas lahan yang sama hanya mampu menghasilkan 25 kilogram cabe saja.

“Terus terangt kalau kena hama patek seperti ini, ya bisa dibilangh gagal panen mas, jika biasanya satu kali petik bisa sampai 40 kilo sekarang paling 25 kilo mas,” kata Nursyam.

Merujuk harga cabe dipasaran yang mencapai Rp35.000 per kilogram, maka kerugian yang harus di tanggung petani di taksir mencapai Rp500.000 satu kali petik. Dengan masa panen cabe antara 12 – 13 kali pemetikan per musim, kerugian petani satu kali musim cabai bisa mencapai Rp 6.000.000.

“Kalau harapanya ya segera membaik cuacanya, sebenarnya kalau normal ada hujan ada panas hama tidak akan menyerang, berhubung  hujan terus jarang dapat sinar matahari makanya cabainya jadi bintik-bintik seperti ini,” sambung Nursyam sambil menunjukan cabainya yang membusuk.

Selain berharap, cuaca segera membaik, Dia dan para petani cabai lainya juga berharap pemerintah melalui dinas pertanian agar membantu kesulitan para petani cabai, seperti obat-obatan dan pentisida untuk menanggulangi hama patek. (kim)