Kotatuban.com – Saat ini harga cabai di Kabupaten Tuban terbilang cukup mahal, cabai merah di pasaranan perkilogramnya kisaran harga Rp 120 rubu hingga Rp 125 ribu.
Selain harganya yang cukup mahal masa musim panen cabai juga tinggal sebentar lagi. Sehingga, sejumlah petani Cabai yang berada di wilayah Kecamatan Grabagan, mulai berjaga-jaga pada malam hari di kebun cabai miliknya;
Para petani itu berjaga dan keliling di ladang tanaman cabai miliknya untuk mencegah aksi pencurian cabai. Pasalnya, beberapa tahun lalu saat harga cabai mahal sering terjadi aksi pencurian dan mengakibatkan para petani merugi.
“Ini sudah mulai waktunya panen sebentar lagi. Kita berjaga-jaga atau bahasa jawanya Kemit supaya tidak terjadi pencurian,” ujar Basino (45), salah satu petani Cabai asal Desa Grabagan, Kecamatan Grabagan, Sabtu (13/3/2021).
Basino menjelaskan bahwa untuk tanaman cabai miliknya pernah menjadi korban pencurian pada saat harga bumbu masak tersebut mahal beberapa tahun lalu. Sehingga, pada waktu mau dipanen ternyata tanaman cabai miliknya sudah ludes dicuri orang.
“Dulu pernah kemalingan. Yang nyuri itu ngambilnya langsung sekalian sama pohon-pohonnya, dicabuti. Sehingga rusak dan saya rugi puluhan juta,” tambahnya.
Pada musim tanam tahun lalu, para petani cabai di wilayah tersebut mengaku rugi pasalnya harga yang murah. Dan untuk musim tanam kali ini banyak petani yang gagal karena tamanan mati dan juga tidak bisa berbuah, sehingga mengakibatkan cabai menjadi barang yang mahal.
“Tahun kemarin panen banyak, tapi harganya murah. Mumpung sekarang harga mahal makanya ini kita jaga, soalnya yang berhasil tanam bagus juga sedikit,” tambah Tari (48), petani lain yang juga merupakan warga setempat. (duc)