kotatuban.com-Harga tabung gas elpiji melon (3 Kilogram) di Kecamatan Kerek naik hingga Rp21.000 per tabung. Harga sebesar itu merlampui jaubh dari harga ketetapan pemerintah, yakni, Rp14.000 di level agen dan Rp16 ribu di pangkalan. Akibat tingginya harga elpiji Melon itu sejumlah ibu rumah tangga mengeluh. Mereka menduga naiknya harga diakibatkan oleh pasokan dari distributor ke agen maupun pangkalan yang sering terlambat.
“Sekarang harganya Rp21.000 per tabung, nggak tahu kalao di pangkalan, paling selisih juga tidak banyak,” ujar Novi (27) ibu Rumah tangga warga Kecamatan Kerek, Tuban, Senin (15/6).
Menurut Novi dirinya sering tidak kebagian lantaran tabung elpiji juga datang pada malam hari di pangkalan. Sementara sejumlah pedagang eceran sudah antre di pangkalan untuk membeli tabung kemudian dijual kembali.
“Kemaren ada tabung datang pedagang sudang banyak yang antre, saya tidak kebagian,” terangnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perekonomian dan Pariwisata Kabupaten Tuban, Farid Achmadi memastikan, tidak ada kelangkaan tabung gas elpiji 3kg. Sebab Pertamina telah meningkatkan kuota untuk keperluan ramadan. Jika sempat ada keterlambatan disebabkan permintaan masyarakat yang bersamaan pekan ini, sehingga kuota tabung akhirnya terpakai seluruhnya.
“Lebih disebabkan permintaan masyarakat yang serentak sehingga pangkalan-pangkalan juga terjadi kekosongan, kiriman tetap sesuai jadwal tidak ada keterlambatan, ” terang Farid Achmadi.
Sementara disinggung soal harga gas elpiji 3 kg yang jauh diatas harga ketentuan, Farid mengaku hal itu tidak akan terjadi lagi lantaran kuota tabung gas 3 kg sudah ditambah. Pada Juni tambahannya sekitar 65.000 tabung atau sekitar 8,6 persen dari alokasi bulanan sebesar 750.000 tabung. Dan bulan Juli akan ada penambahan lagi 10-12 persen atau sekitar 90.000 tabung gas elpiji. (kim)