kotatuban.com – Kenaikan harga liquefied petroleum gas (LPG) 12 kilogram dari harga Rp 70.500 ke RP 127.500 ribu per tanggal 1 Januari 2014 kemarin, cukup dikeluhkan oleh para agen, pengecer LPG, maupun pengguna LPG. Selain itu, kenaikan harga bahan bakar LPG tersebut membuat penjualannya menurun. Sementara penjualan LPG 3 kg justru mengalami kenaikan tajam. Diduga pengguna LPG 12 kg beralih ke LPG 3 kg.
Seperti halnya yang dikeluhkan Bagiono (52) pemilik agen LPG Sumber Urip yang berada di Jalan Panglima Sudirman, Sabtu (4/1). Menurutnya, penjualan gas LPG 12 kg semakin merosot turun dikarenakan imbas kenaikan harga yang cukup tinggi Rp 57 ribu per tabung biru tersebut. ”Sebelum harga naik sehari saya bisa jualan gas LPG 12 kg hingga 25 tabung. Namun, sejak kenaikan harga gas LPG perhari hanya mampu menjual 8 sampai 12 tabung saja,” tandasnya.
Lebih lanjut Bagiono mengatakan, sehingga harga gas LPG 12 kg jika sampai daerah perdesaan bisa mencapai Rp 140 ribu per tabungnya. Pasalnya, jika mencapai daerah perdesaan ditambah biaya transportasi. Selain itu, selama ini kebanyakan pengguna gas LPG 12 warung atau penjual makanan. ”Kemungkinan mereka ganti ke gas LPG 3 kg,” ungkapnya.
Menurutnya, untuk saat ini permintaan gas LPG dengan ukuran 3 kg mulai mengalami kenaikan. Yang biasanya dia per hari menjual sekitar 300 tabung. Namun, saat ini permintaan gas LPG 3 kg permintaan mengalami kenaikan hingga 400 tabung. ”Untuk permintaan gas LPG 3 kg mulai meningkat,” tuturnya.
Terpisah, penjualan makanan yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, dengan kenaikan gas LPG 12 kg dia terpaksa beralih ke LPG tabung kecil ukuran 3 kg. Hal ini terpaksa dilakukan lantaran jika dia memasak menggunakan LPG 12 kg akan merugi. Sehingga, untuk menghindari kerugian dia beralih ke 3 kg. ”Kalau yang 12 kg harganya mencapai Rp 140 ribu, sedangkan yang ukuran 3 kg hanya Rp 15 ribu per tabung,” pungkasnya. (duc)