kotatuban.com-Melambungnya harga sejumlah kebutuhan dapur dan sayuran bakal terus berlanjut. Sebab, Pemkab Tuban mengaku tidak bisa mengendalikan harga tersebut. Karena harga sayuran dan bumbu dapur itu mengikuti harga pasaran.
Sayuran maupun bumbu dapur yang ada di sejumlah pasar di Tuban merupakan kiriman dari daerah lain. Sehingga, pasokan sayuran dan bumbu dapur harus menggantungkan kiriman dari luar daerah, seperti Malang, Banyuwangi, dan Pasuruan . ‘’Kami tidak bisa mengendalikan, karena ini sudah harga antarpasar,’’ ungkap Kepala Dinas Perekonomian dan Pariwisata Tuban Farid Ahmadi, Minggu (12/1).
Dikatakan Farid, naiknya harga sayuran yang mencapai 200 persen lebih ini karena minimnya stok. Sementara kebutuhan masyarakat kian meningkat seiring banyaknya hajatan yang dilakukan masyarakat, mulai perayaan natal, tahun baru, pernikahan, dan lain sebagainya sepanjang akhir Desember hingga Januari.
Ditegaskan Farid, hukum ekonomi pasara seperti ini tidak bisa dikendalikan. Sebaliknya, yang bisa mengendalikan hanyalah stok yang melimpah. Misalnya, Tuban juga merupakan wilayah penghasil sayur mayur. Dengan begitu, Pemkab Tuban bisa mengendalikan harga pasaran. ‘’Tapi Tuban bukan wilayah pengahsil sayuran, sehingga tidak bisa mengendalikannya. (ros)