oleh

Hasil Pertanian Sekitar Petrocina Menurun

Pertanian sekitar lokasi JOB PPEJ di Desa Rahayu, Kecamatan Soko

kotatuban.com – Keberadaan Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, tidak sepenuhnya memberikan dampak positif untuk warga sekitar. Bahkan, keberadaan perusahaan operator minyak itu diduga memberi dampak buruk terhadap tanaman padi milik petani sekitar.

Menurut Kepala Desa (Kades) Rahayu, Sukisno, keberadaan  gas buang (flare) milik JOB PPEJ diduga sangat mempengaruhi hasil panen milik petani. 

“Hasil panen padi selalu menurun sejak adanya perusahaan migas di Rahayu. Kami menduga akibat pengaruh pencahayan flare,” terang Sukisno, Jum’at, (12/08).

Menurutnya, sebelum adanya JOB PPEJ hasil panen petani bisa mencapai 7 ton gabah untuk satu hektar lahan sawah. Tetapi saat ini, hasil panen hanya mencapai 5,5 ton gabah untuk satu hektar.

“Turun sekitar 20 persen dengan adanya operator minyak itu,” terang Sukisno.

Selain itu, Sukisno menjelaskan bahwa usia panen padi milik petani juga mundur. Biasanya, panen bisa tiga bulan sekali, tapi saat ini sampai empat bulan baru panen.

Hal senada juga disampikan, Satmo, salah satu petani Rahayu, ia mengatakan bahwa tanaman tumbuh tinggi, namun hasilnya panen tidak begitu baik. 

“Kalau tanaman jagung, biasanya tumbuh tinggi. Tetapi hasil panen sedikit. Padi juga sama, itu karena adanya Flare,” terang Satmo ini.

Sementara itu menurut Field Manager JOB PPEJ, Sugeng Sutiono, selama ini masalah pertanian tidak ada masalah. Namun, jika hal.itu dilaporkan dan diseria bukti, pihaknya bakal membayar kerugiaan petani.

” Kalau memang ada bukti silahkan dilaporak ke kami, nanti masalah kompensasi akan kita bicarakan. Kami akan tetap melangkah sesuai aturan,” terang Sugeng Sutipno. (yit)