kotatuban.com – PT Pertamina (Persero) Tbk bersama perusahaan minyak asal Rusia, Rosneft menginvestasikan anggaran senilai Rp 175 triliun untuk emmbangun kilang minyak di Tuban
Pembangunan kilang minyak itu akan dimulai pada Juni 2017 dan diperkirakan selesai pada 2021. Anggaran sebanyak itu Pertamina memiliki saham sebesar 55 persen sementara sisanya 45 persen milik Rosneff.
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina, Rachmad Hardadi mengungkapkan itu usai acara ‘Konsultasi Publik dan Studi Amdal Terpadu Pembangunan Kilang Minyak’ di gedung Korpri Tuban, Kamis (12/01/).
Rachmad menyebut, kilang itu akan dibangun di atas lahan seluas 340 hektare milik Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Saat ini ada 129 pekerja yang sedang menggarap mempersiapkan lahan untuk pembangunan. Selain itu, di sekitar lokasi itu PT Pertamina memiliki tanah seluas 60 ha juga akan dipergunakan untuk pembangunan kilang minyak terbesar se Indonesia dan termodern di dunia itu.
“Sekarang ini tahap pertama studi Amdal (analisis mengenai dampak lingkungan). Kami harapkan proyek ini berakhir 20121, nantinya bisa memproduksi antara 300 ribu sampai 400 ribu barrel per hari,” papar Rachmadi.
Menurut Rachmadi, seluruh produk dar kilang ini berstandar euro 5, levelnya melebihi standar dunia yang mensyaratkan euro 4. Kilang itu disebut-sebut akan menjadi proyek terbesar di Indonesia dan termodern di dunia.
“Nanti akan diintegrasikan dengan kilang TPPI (Trans Pasicif Petrochemical Indotama) yang sudah ada (lokasinya berdekatan)” katanya.
Untuk tahap awal bagal menyerap tenaga kerja sebanyak 50 ribu, sementara jika sudah produksi dibutuhkan 1.600 sampai 1.800 tenaga kerja organik. (yit)