
kotatuban.com – Maraknya isu petugas Sensus Ekonomi (SE) gadungan dibeberapa daerah dan di media sosial (Medsos) yang melakukan tindakan kejahatan. Ternyata membawa dampak yang cukup serius terhadap kelancaran jalannya penyensusan yang dilakukan oleh para petugas dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tuban.
Kepala BPS Kabupaten Tuban, Prayogo Setyo Widodo mengakui dengan adanya isu tersebut memang membuat beberapa petugas merasa kesulitan melakukan pendataan pada warga. Sehingga, hal tersebut membuat pelaksanaan SE terhambat.
”Ya, akibat adanya isu tersebut, beberapa petugas SE yang tengah terjun di lapangan, mengaku merasa agak kesulitan untuk melakukan pendataan dan pensesusan pada warga,” ungkapnya.
Bahkan, lanjut Prayogo mengatakan beberapa masyarakat terkadang juga menghindar. Ketika ada petugas sensus mendatangi tempat tinggal mereka. Alasannya, takut kalau yang datang tersebut bukan petugas resmi dari BPS. Melainkan Oknum yang tak bertanggung jawab yang akan melakukan tindakan kejahatan.
”Sehingga, petugas dari kami juga harus pandai-pandai meyakinkan warga, agar mereka mau dimintai keterangan terkait pensesusan. Selain itu, saat dilapangan juga wajib menggunakan atribut lengkap seperti rompi, topi, dan tas petugas SE,” tandasnya.
Selain menggunakan atribut lengkap, petugas SE juga dintruksikan agar selalu membawa surat tugas dan lapor ke pihak RT sebelum melakukan sensus. Tujuannya, agar masyarakat percaya dan mudah untuk dimintai keterangan.
”Kami juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak ketakutan terhadap petugas SE, asalkan membawa atribut lengkap dan surat tugas dari BPS,” pungkasnya. (duc)