oleh

Jalan Menuju Nganget Bangilan,… T e r l a l u

nganget

Sudah lama saya ingin pergi ke pemandian terapi air panas Nganget. Pemandian yang terletak di Dusun Mojo, Desa Sidorejo, Kecamatan Bangilan tersebut, konon dipercaya sebagai sarana penyembuhan berbagai keluhan penyakit.

Maka, saat ada waktu ke Bangilan, saya menyempatkan diri ke Nganget. Tapi, Masya Alloh. Sebagai orang Tuban yang biasa menikmati jalan mulus dan bagus dimanapun berada, saya cukup kaget dan ngelus dada saat melihat kondisi jalan menuju Nganget.

Tak sebanding dengan mashurnya nama Nganget sebagai tempat terapis kesehatan, jalan menuju Nganget masih makadam, belum pernah tersentuh aspal, apalagi hotmik. Di kiri kanan badan jalan terdapat banyak genangan air. Kalau gak hati-hati, anda bisa jatuh terperosok.

Kondisi jalan sepanjang kurang lebih 2 km tersebut cukup menyiksa bagi sebagian orang, terutama warga Tuban yang sudah terbiasa dengan jalan berhotmik.

jalan ngangetTerpikir oleh kami, apa yang menyebabkan ‘pembiaran’ jalan ini terjadi? Apakah karena obyek Nganget merupakan wilayah Perhutani sehingga Pemkab Tuban merasa gak perlu ikut cawe-cawe? Entahlah. Sebaliknya bagi Perhutani ; Apakah Nganget nggak cukup produktif dari sisi ekonomi sehingga Institusi anda merasa nggak perlu memeliharanya?

Dengan jumlah pengunjung yang cukup ramai, apalagi pada hari-hari tertentu, tentu Nganget mampu menghasilkan pendapatan yang cukup besar bagi Perhutani. Tapi sudahlah, seperti tempat-tempat wisata yang dikelola Perhutani lainnya, kita tentu maklum atas ‘pembiaran’ itu.

Tengok saja Goa Putri Asih yang sekarang sekarat? Tengok juga kondisi Wana Wisata Prataan yang juga begitu-begitu saja dari dulu, juga ada kolam belerang Dermawuharjo yang merana. Belum cukup, sampeyan coba kunjungi wana wisata Semen di perbatasan Tuban-Rembang. Mungkin masih banyak lagi yang saya nggak/belum tahu. Ya, sudahlah. Orang Jawa bilang, sak karep-karepe kono.

Melalui surat pembaca ini, saya tidak hendak menghimbau ini itu, juga tidak ingin mencari siapa yang salah. Saya Cuma mau bilang : Kok kebangeten, gelem hasile kok emoh ngrumate. Oalah…!

 

Beni Sukendro

Bancar – Tuban.