kotatuban.com-Penerapan rekayasa arus kendaraan di Jalan Basuki Rachmad untuk menurunkan tingkat kepadatan di jalur utama tengah kota tersebut masih terus dievaluasi. Setelah pada Kamis (21/07) hingga Sabtu (23/07) lalu menerapkan jalur Basuki Rachmad satu arah dibagi dua yang mempertemukan kendaraan dari timur dan barat di perempatan Sambong, Jalan Agus Salim dan Jalan Wachid Hasyim, sejak Senin (26/7) pagi tadi hanya berlaku satu arah tanpa putus.
“Penerapan satu arah dirubah untuk Jalan Basuki Rachmd hanya dari timur ke Barat tanpa putus di perempatan sambong,” ujar Kepala Dinas Perhubungan, Paraith, Senin (26/07).
Dia menjelaskan, penerapan lajur baru untuk semua kendaraan di jalur Basuki Rachmad setelah uji coba pertama ini merupakan hasil evaluasi. Selama uji coba masih banyak menemui kendala, terutama di titik-titik padat pertemuan kendaraan. Seperti pertigaan Merik, pertemuan jalan Gajahmada dengan Jalan Wachid Hasyim.
Selain itu juga pertigaan yang mempertemukan jalan Dr Soetomo dan Diponegoro. Pertigaan tersebut merupakan kendaraan dari timur yang berbelok masuk Jalan Agus Salim kearah barat.
“Dua pertigaan ini saja yang menurut kami perlu evaluasi. Uji coba pertama itu, pertigaan Merik, Jalan Wachid Hasyim ketemu Jalan Gajahmada krodit, satunya dipertigaan dekat Samudra swalayan,” terang Paraith.
Setelah uji coba hari ini yang direncanakan selama dua hari sampa besok, kita tetap akan lalukan evaluasi. Jika memang ini berjalan baik tentu akan dilanjutkan. Selanjutnya, untuk penerapan secara permanen bakal dilakukan perubahan peraturan bupati terkait penerapan arus lalulintas di jalur tersebut.
“Ke depan kalau uji ini berhasil maka akan diteruskan, kemudian ditindaklanjuti dengan merubah perbup terkait jalur kendaraan,” tambah Paraith.
Seperti diketahui, selama uji coba dan sosialisasi penerapan jalurbaru, dinas perhubungan terjunkan 15 personil yang akan menjaga beberapa titik bersama 25 petugas kepolisian lalulintas Polres Tuban. (kim)