kotatuban.com-Menjelanag perayaan lebaran Idul Fitri, pedagang busana dan pernik lebaran dadakan padati trotoar pingir Jalan Raya Kerek Montog, tepat di depan pasar Desa Margomulyo, Kerek. Tidak jarang, karena ramainya aktifitas perdagangan di jalan membuat jalur macet, terutama saat jam-jam selesai sholat taraweh.
Tidak hanya pedagang busana untuk lebaran, sandal dan aksesoris lain seperti tas, dan jilbab juga dijual pedagang yang sebagian besar merupakan warga asal kecamatan setempat.
Arifin (45) salah seoramg pedagang sandal dan tas di Desa Margomilyo mengatakan, sudah enam tahun terahir dia selalu mengelar daganganya di pinggir jalan menjelang lebaran Idul Fitri, seperti sekarang ini. “Setiap tahun berjualan mas, sudah enam kali lebaran ini mas,” kata Arifin.
Dibantu dua orang yang masih kerabatnya, Arifin mulai membuka lapak daganganya sejak pukul empat sore. Ikut mencari berkah dari tingginya kebutuhan busana dan aksesoris lainya untuk meraykan lebaran Idul Fitri, dalam sehari Arifin mampu mendapatkan omset Rp1.500.000 hinga Rp5.000.000 saat ramai.
“Kalau dirata-rata dalam sehari, mulai buka sekitar jam 4 sore sampai jam 10 malam, Rp3 juta. Tapi, kalau ramai bisa mencapai Rp 5 juta,” terang Arifin.
Untuk harga lanjut Arifin, sandal dan sepatu, yang dijualnya relatif murah, dari paling murah Rp8.000 dan paling mahal Rp90.000. “Harganya standart, tidak terlalu mahal,” katanya.
Sementara itu, Adit, salah seorang pembeli mengaku, sedang mencari sandal untuk merayakan lebaran yang kurang dari 10 hari lagi. Dia dan temannya membeli sandal di pinggir jalan karena harganya lebih murah. “Mau beli sandal mas dipake lebaran,” kata pemuda asal Desa Margomulyo itu. (kim)