kotatuban.com– Jelang puasa stan penjualan baju muslim dan jilbab sudah ramai dikunjungi pembeli. Warga sudah mulai belanja busana, baik untuk indah piasa mupun lebaran.
Sejumlah toko busana dan perlengkapan alat sholat seperti mukena dan sebagainya sudah banyak didatangi pembeli. Peningkatan penjualan sudah mulai dirasakan sejak sepekan terakhir. Omset penjualan pedagang busana muslim dan jilbab meningkat 50 persen dari hari biasanya,
“Sudah lumayan mas, sekarang bisa sampai 20 potong terjual. Ini aja itungan.ya sepi. Tahun lalu malah sebulan sebelum puasa sudah ramai pembelinya,” terang salah seorang pedagang busana muslim di Pasar Baru, Tuban, Ita, Kamis (11/6).
Ramainya pembeli sejak sepekan terakhir diprediksi akan terus terjadi dan semakin meningkat hingga beberapa hari menjelang idul fitri.
“Mulai ramai mas dan ini terus biasanya tambah ramai pada akhir bulan puasa,” imbuh Ita.
Dari produk busana muslim paling banyak dicari adalah jilbab, yang ngetren di gunakan oleh Ustadzah Oki (Artis Ustadzah). Jilbab dari bahan sifon ini dikenal juga dengan sebutan jilbab Oki sesuai nama pemakainya.
“Yang paling tren ya jilbab Oki mas, ini masuk jilbab syar’i, disebut demikan karena jilbab ini menutup sebagian besar tubuh wanita yang mengenakannya, jilbabnya juga longgar,” papar Ita.
Selain jilbab Oki, jilbab langsungan juga cukup laku. Jilbab berbahan dasar kain katun atau kain kaos ini sangat digemari karena penggunaan sekaligus bentuknya yang simple (sederhana).
“Terutama ibu-ibu lebih suka dengan jilbab langsungan ini, karena simpel dan gampang digunakan, modelnya juga sederhana,” imbuh Ita.
Soal harga Ita mengaku, baik jilbab maupun mukena cukup berfariasi. Jilbab biasa (segi empat) hargamys antara Rp15.000 hingga Rp30.000, per potong, untuk jilbab langsungan polos, mulai Rp30.000 hingga Rp70.000, sedangkan jilbab Oki dengan bahan sifon dan sejenisnya mulai Rp60.000 hingga Rp95.000 per potong.
“Kalau harga disesuaikan bahan sama motifnya mas, biasanya semakin sederhana semakin murah. Mukena juga begitu dari yang paling murah lima puluh ribu rupiah hingga seratus dua puluh ribu rupiah,” Jelas Ita. (kim)