oleh

Jembatan Boncong Rusak Arus Lalin Buka Tutup

Petugas saat mengatur arus lalulintas di jembatan Boncong, Bancar
Petugas saat mengatur arus lalulintas di jembatan Boncong, Bancar

kotatuban.com – Arus lalulintas (lalin) arah Jatim-Jateng atau sebaliknya saat melintas di jembatan Boncong, Desa Bancar, Kecamatan Bancar terpaksa dilakukan satu arah buka tutup. Sebab, baja penyangga jembatan di arus utama Pantura itu sobek dan tengah diperbaiki. Bahkan, saat dilakukan pemasangan baja penyangga kendaraan dari arah Surabaya maupun Semarang dialihkan ke jalur alternatif wilayah selatan Tuban.

“Sekarang sudah bisa dilalui, tapi, ya harus buka tutup. Dan kami minta para sopir lebih ekstra hati-hati,” terang AKP Faqih, petugas Dirlantas Polda Jatim yang turun ke lapangan, Jumat (02/10).

Menurut Samsul Hadi Wibowo, petugas dari Bina Marga Kementrian Pekerjaan Umum (Kemen PU), baja yang pecah itu bagian penting dari jembatan yang disebut cross gilder atau balok melintang. Balok itu menyangga badan jembatan. Ada banyak balok melintang di bawah jembatan tersebut. Balok yang pecah itu di bagian sisi timur jembatan, sehingga badan jembatan sisi timur yang ambles.

Untuk menahan agar badan jembatan tidak terus ambles, balok-balok baja penyangga yang lain diangkat dengan dongkrak kapasitas besar. Juga diganjal dengan balok kayu. Meski demikian, ketika jembatan dilewati kendaraan berat, badan jembatan itu bergoyang-goyang. Jika dibiarkan, baja yang pecah itu bisa bertambah parah.

‘’Saat ini sobek sepanjang sekitar 20 sentimeter. Kalau tidak dibenahi bisa tambah parah,’’ terangnya.

Pembenahan darurat itu dengan mengunci balok baja yang dipasang vertikal dan dilas. Potongan baja yang disebut kunci itu dipasang di beberapa titik sebagai penyangga. Sebelum dikunci, jembatan akan diangkat dengan beberapa dongkrak dan diganjal dengan balok-balok dari pohon kelapa.
’’Untuk perbaikan darurat ini, kami butuh satu jam. Jadi, selama satu jam itu jembatan tidak boleh dilewati. Karena saat proses mengelas baja tidak boleh ada guncangan,’’ jelasnya.

Menurutnya, jembatan yang dibangun terakhir sekitar 1997 silam itu setiap tahun sudah dilakukan pemeliharaan. Salah satunya dengan memasang kunci-kunci penyangga dari potongan baja di bawah badan jembatan. Hal itu terlihat dari banyaknya kunci-kunci tersebut.

‘’Dengan kondisi jembatan seperti ini, kami sudah mengusulkan perbaikan total dua tahun lalu, namun belum sempat diperbaiki jembatan sepanjang 40,6 meter dan lebar 7 meter itu sudah pecah dulu. Nanti akan diperbaiki,’’ tandasnya. (yit)