oleh

BPNT Jenu Gunakan Beras Premium  

kotatuban.com – Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kini diberikan beras kualitas premium dan lebih baik dibanding sebelumnya. Awalnya KPM menerima beras kelas medium.

“ Ini sesuai permintaan KPM untuk gunakan beras premium dan kualitasnya harus baik,” ungkap Sekretaris Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Tuban, Emanuel Manuarta, Senin (14/09/2020) saat sidak beras BPMT di Kecamatan Jenu sebelum didistribusikan ke agen penyalur.

Ditambahkan, pihaknya mengawasi secara ketat sembako BPMT hingga ke tingkat KPM dan melaporkannya jika ditemukan kualitas beras tidak sama dengan yang dikemas di kecamatan.

Saat ini, lanjutnya, hanya Kecamatan Jatirogo yang belum gunakan beras premium. Namun, diharapkan semua PKM di wilayah Kabupaten Tuban periode Oktober sudah gunakan beras premium.

“Hanya Jatirogo yang KPM-nya minta beras medium. Tapi, selanjutnya sudah premium,” tandasnya,

Nahkan, pada Oktober beras premium  harus lebih baik dibanding saat ini.

“Kualitasnya harus lebih baik.nnya tidak boleh lebih dari 15 persen,” imbuh Emanuel.

Sejalan dengan apa yang disampaikan Dinsos, Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Jenu juga melakukan pengawasan secara ketat program BPNT.

Pengawasan ini dilakukan hingga KPM, sehingga sembako, khususnya beras benar-benar layak konsumsi.

“Kami menerjunkan tim yang dibantu kepala desa dan perangkat untuk memastikan bantuan itu diterima yang berhak dan layak konsumsi,” terang Camat Jenu Mohammad Maftuchin Reza di tempat yang sama.

Ditambahkan, jika dalam pemantauan ditemukan sembako BPNT tidak layak konumsi egera dilaporkan dan dikembalikan ke agen untuk diganti yang layak konsumsi. Selain itu jika KPM itu sudah tidak ayak menerima bantuan agar dilaporkan untuk dibahas lebih lanjut.

“BPNT itu kan untuk orang tidak mampu, kalau sekarang sudah katagori mampu ya tidak usah diberikan. Ini sebagai dasar perbaikan data kemiskinan selanjutnya,” imbuhnya.

Setiap bulan sembako yang akan didistribusikan dicek dulu oleh Tim Pengawas Kecamatan (Polsek,  kecamatan dan Koramil) untuk memastikan sembako BPNT layak konsusi.

“Kalau yang dicek di kantor kecamatan pasti baik, tapi yang di KPM kan juga perlu dipantau. Jangan sampai contohnya baik tapi di KPM jelek, dan alhamdulillah pantauan kami hasilnya baik semua,” terangnya serius.

Sementara itu jumlah KPM program BPNT Kecamatan Jenu sebanyak 3.900 keluarga yang masing-masing KPM menerima 15 kg beras, 1 kg telur, daging ayam 1/5 kg dan tiga batang tempe.

“ Kami juga memantau dan memastikan Sembako yang diberikan KPM semua layak konsumsi. Jika kami temukan yang tidak layak langsung kami koordinasikan dengan agen maupun pihak lain,” tutur Pendamping program BPNT Kecamatan Jenu, Imron.

Salah satu KPM BPNT Kecamatan Jenu, Warsiyah, warga Wadung menyatakan, beras, telur, ayam dan tempe dari pemerintah itu dimasak untuk keluaganya.

“Kalau sekarang ya kita buat makan dengan keluarga. Kalau raskin yang dulu itu sering kami buat makan ayam, karena tidak layak dimakan,” jelas wanita tiga anak itu sambil tersenyum.

Hal senada disampaikan Kartini, warga Mentoso, penerima BPNT lainnya menyatakan, sembako yang diterima dari BPNT semua layak konsumsi. Sehingga keluarganya menikmatiny (ims)